Rabu 04 Feb 2015 12:21 WIB

Migrant Care: Iklan Pecat Buruh Migran Indonesia Sangat Melecehkan

Rep: C82/ Red: Julkifli Marbun
Anis Hidayah
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Anis Hidayah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Migrant Care mengecam keras iklan produk elektronik di Malaysia yang dinilai melecehkan para buruh migran Indonesia. Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, iklan melecehkan seperti itu bukan yang pertama kalinya terjadi di Malaysia.

"Itu sangat melecehkan, merendahkan dan ini bukan yang pertama. Dua tahun lalu, Migrant Care menemukan Indonesian Maid on Sale, jadi pekerja kita diobral berapa puluh persen. Artinya, ini adalah menyamakan pekerja kita dengan barang, tidak lebih dari barang bahkan," kata Anis kepada Republika, Rabu (4/2).

Anis mengatakan, sikap pemerintah yang kurang tegas menjadi salah satu alasan kembali terulangnya kejadian serupa. Pemerintah, lanjutnya, selama ini selalu mengatakan bahwa hal tersebut demi menjaga hubungan baik dengan Malaysia. Padahal, menurut Anis, pada kenyataannya hubungan antar warga negara Indonesia-Malaysia malah memburuk karena kasus seperti itu.

"Karena pemerintah kita selama ini sikapnya biasa-biasa aja. Tidak marah, tidak merasa dilecehkan, tidak protes karena merasa menjaga hubungan baik dengan Malaysia," ujarnya.

Kali ini, Anis mengatakan, hal tersebut harus menjadi salah satu fokus Presiden Jokowi yang dalam waktu dekat akan berkunjung ke Malaysia.

Ia pun menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah yang melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur telah mengeluarkan pernyataan protes.

"Dan kita juga minta bukan hanya protes, kita minta iklan itu segera ditarik, Malaysia minta maaf, dan kalau ada korelasi dengan pelanggaran aturan terkait hukum di Malaysia, saya kira juga penting untuk diproses secara hukum," kata Anis.

Untuk diketahui, sebuah perusahaan asing di Malaysia menggunakan kalimat yang melecehkan buruh migran Indonesia dalam iklan produk elektroniknya. Dalam iklan tersebut terdapat kalimat "Fire Your Indonesia Maid Now!" dengan kata Indonesia yang digarisbawahi.

Sontak iklan tersebut mengundang berbagai reaksi dari masyarakat Indonesia. KBRI di Kuala Lumpur diketahui telah mengirimkan nota protes kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri pun langsung menghubungi Menaker Malaysia Dato Sri Richard Riot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement