Selasa 02 Sep 2025 19:33 WIB

10 Orang Meninggal Saat Kericuhan, Komnas HAM Duga Kekerasan Aparat, Bakal Investigasi Lebih Dalam

Komnas HAM terus melakukan pemantauan lapangan di Jakarta.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Israr Itah
Ketua Komnas HAM Anis Hidayah.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Komnas HAM Anis Hidayah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mencatat ada 10 orang yang meninggal dunia akibat kericuhan yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Mayoritas korban meninggal dunia diduga kuat karena mengalami kekerasan dari aparat.

Ketua Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan, aksi demonstrasi yang meluas di berbagai wilayah telah menimbulkan banyak korban jiwa. Hingga Selasa (2/9/2025), tercatat ada 10 orang warga yang meninggal dunia akibat aksi unjuk rasa yang berujung menjadi kericuhan.

Baca Juga

"Sejauh ini tercatat setidaknya 10 orang korban meninggal dunia," kata dia di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025) sore.

Menurut dia, beberapa korban meninggal dunia diduga kuat karena adanya kekerasan dan penyiksaan oleh aparat. Namun, pihaknya akan melakukan investigasi untuk memastikan penyebab kematian para korban.

"Beberapa di antaranya diduga kuat karena mengalami kekerasan dan penyiksaan oleh aparat. Ini masih kami selidiki dan penyebab-penyebab yang lainnya," ujar Anis.

Komnas HAM juga menyoroti adanya tindakan penangkapan yang dilakukan oleh aparat. Termasuk penangkapan yang dilakukan terhadap aktivis HAM Delpedro Marhaen, yang merupakan Direktur Eksekutif Lokataru Foundation.

"Perkembangan ini tentu saja mengkhawatirkan, dalam konteks yang nantinya dapat menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia," kata dia.

Menurut dia, Komnas HAM terus melakukan pemantauan lapangan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Solo. Tak hanya itu, Komnas HAM juga melakukan pemantauan situasi melalui media sosial dan juga media untuk mengidentifikasi sekitar 28 daerah terjadi aksi unjuk rasa.

Anis menambahkan, pihaknya juga telah membuka posko pengaduan terkait aksi sejak Jumat (29/8/2025). Hingga saat ini, setidaknya ada 28 aduan yang masuk ke Komnas HAM.

"Mayoritas adalah mereka yang ditangkap secara sewenang-wenang oleh aparat, sedang kami tindak lanjuti aduan-aduan tersebut. Kami secara khusus juga masih dan akan melanjutkan secara tuntas penyelidikan terkait dengan meninggalnya Affan Kurniawan," kata dia.

Berdasarkan data Komnas HAM, ada 1.683 orang ditangkap dan ditahan di Jakarta. Selain itu, di Bandung terdapat 429 peserta aksi itu dirawat di rumah sakit karena mengalami luka-luka, di mana 46 di antaranya juga masih dirawat hingga hari ini.

"Kemudian di Solo 89 orang juga ditangkap. Sejak Senin 1 September, 14 di antaranya itu juga ditangkap dan sebagian ditetapkan sebagai tersangka," kata Anis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement