REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana meningkatkan kapasitas jalan arteri primer yang menghubungkan Kota Surabaya dan kota/kabupaten di sekitarnya. Tujuannya demi menjaga dan meningkatkan kelancaran angkutan dan distribusi logistik.
"Ke depan, jalan arteri primer akan kita buat empat lajur, terutama dalam radius 100 Kilometer dari Kota Surabaya," ujar Gubernur Jatim, Soekarwo saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke-7 Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Timur di Surabaya, Rabu(28/01).
Menurut Soekarwo, rata-rata rasio perbandingan luas jalan dan volume kendaraan (v/c) di Jawa Timur mendekati 1. Itu artinya, perlu perluasan jalan untuk menunjang kelancaran angkutan.
"Jika infrastruktur tidak segera diperbaiki, ongkos angkut akan naik. Salah satu dampaknya, harga produk pertanian di tingkat petani menjadi rendah dan harga di konsumen tinggi. Bantuan yang diberikan Pemprov adalah di bidang infrastruktur, khususnya untuk kelancaran transportasi,” kata dia.
Ia menambahkan, pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, hambatan perdagangan non-tarif (non-tarif barrier)juga harus diterapkan dalam pengelolaan angkutan darat. Ia mencontohkan, tidak boleh ada persaingan harga angkutan antardaerah.
“Bisnis angkutan umum ke depan akan terus menjanjikan, karena angkutan daratlah yang bisa membantu penumpang hingga tempat tujuan,” kata dia.