REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- TNI telah menyiapkan 81 penyelam untuk mempercepat proses pencarian dan evakuasi Cockpit Voice Recorder (CVR) serta badan pesawat Air Asia QZ8501. Seluruh penyelam ini telah disiagakan dan ditempatkan di KRI Banda Aceh.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan, dengan adanya 81 penyelam dari TNI AL ini bakal mempercepat seluruh evakuasi pesawat Air Asia QZ8501. ''Dengan diver kami yang berjumlah 81 orang, saya yakin sepenuhnya, tidak terlalu lama itu, semua yang diinginkan bisa ketemu,'' kata Moeldoko kepada wartawan di Posko tim SAR gabungan di Lanud Iskandar, Senin (12/1).
Pencarian dan evakuasi badan pesawat serta CVR, lanjut Moeldoko, masih menjadi prioritas kerja yang dilakukan TNI. Terlebih diduga masih banyak jenazah yang terperangkap di badan pesawat.
Moeldoko menyebutkan, semua kekuatan yang dimiliki TNI AU dan TNI AL akan dikerahkan agar semua upaya pencarian, terutama CVR, bisa berjalan dengan cepat. Pasalnya, khusus CVR, tim SAR gabungan masih memiliki waktu sisa selama 15 hari sebelum sinyal 'ping' dari CVR benar-benar mati.
Namun terkait batas waktu pencarian jenazah korban Air Asia QZ8501, Moeldoko masih akan menunggu keputusan resmi dari pemerintah.
Sementara dalam upaya persiapan evakuasi dan pengangkatan badan pesawat, Moeldoko menegaskan, pihaknya akan melakukan berbagai simulasi dan teknik pengangkatan badan pesawat. Terlebih jika badan pesawat itu ditemukan dalam bentuk potongan besar.
''Bagaimana tekniknya, perlakuannya seperti apa, apakah sama dengan saat pengangkatan ekor pesawat. Jika puing badan pesawat cukup besar dan kabarnya mencapai puluhan ton, maka akan diperlukan crane. Ini yang dipersiapkan,'' ujar Panglima TNI.