Ahad 11 Jan 2015 08:38 WIB

KNKT Yakin Kotak Hitam Masih Ada Dekat Lokasi Ekor

Rep: Reja Irfan Widodo/ Red: Indira Rezkisari
Potongan bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditarik ke atas kapal Crest Onyx, setelah berhasil diangkat dari dasar laut dengan menggunakan
Foto: antara
Potongan bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditarik ke atas kapal Crest Onyx, setelah berhasil diangkat dari dasar laut dengan menggunakan "floating bag" oleh tim penyelam gabungan TNI AL, di perairan Laut Jawa, Sabtu (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) , Tatang Kurniadi, cukup yakin black box masih berada di area di sekitar lokasi penemuan ekor pesawat Air Asia QZ 8501. Sebelumnya sinyal 'ping' kotak hitam pesawat Air Asia itu sempat terdeteksi dengan radius 500 meter sebelah tenggara dari lokasi penemuan ekor pesawat.

Kendati begitu, lokasi pasti dan titik koordinat kotak hitam itu belum bisa dipastikan. Untuk itu, KNKT akan terus berusaha mencari sinyal itu dengan alat 'ping locater' dan ditambah dengan menggunakan alat teknologi canggih seperti Autonomous Underwater Vehicle (AUV) dan Remotely Operated Vehicle (ROV).

Kedua alat ini mampu melakukan penyelaman tanpa awak dan memantau kondisi di bawah laut. ''Saya yakin, kotak hitam masih di area tersebut dan kami harus terus menempatkan 'ping locater' dan AUV serta ROV,'' kata Tatang kepada wartawan di Posko Gabungan tim SAR di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun.

Namun, Tatang juga mengakui berbagai kendalan dalam upaya pencarian kotak hitam. Hambatan utama, lanjut Tatang, kondisi laut yang tidak tenang dan gelombang yang tinggi. Selain itu ada pula masalah arus bawah laut, sehingga membuat air laut menjadi keruh dan mengganggu jarak pandang.

Kemudian untuk upaya pencarian, Tatang memyebut, akan lebih baik dengan kapal yang ukurannya kecil. Pasalnya, apabila menggunakan kapal dengan baling-baling besar dikhawatirkan justru akan mengganggu proses pencarian. ''Perlu kapal kecil, kalau baling-baling besar justru tidak efektif,'' kata Tatang.

Terkait proses evakuasi dan pengumpulan puing-puing pesawat, Tatang mengungkapkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan TNI AU untuk bisa menggunakan bekas terminal haji di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Kini, sejumlah puing-puing pesawat masih ada di ruang karantina Lanud Iskandar, Pangkalan Bun.

Selain itu, tim KNKT juga tengan menunggu kedatangan serpihan ekor pesawat Air Asia yang kini tengah menuju Pelabuhan Kumai dengan menggunakan kapal Crest Onyx. Setelah identifikaai awal, serpihan-serpihan ini akan dibawa ke Jakarta. ''Jika kecil (serpihan ekor pesawat) dan bisa dimasukan ke pesawat, tapi jika cukup besar, maka kami akan meminta kapal dari Kemenhub untuk bisa dibawa ke Tanjung Priok,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement