REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Otoritas Bandara Internasional Hang Nadim Batam memperkirakan pada 2015 jumlah pengguna jasa penerbangan melalui bandara tersebut akan melebihi kapasitas terminal sebanyak 5 juta orang per tahun.
"Kapasitas terminal Hang Nadim sebenarnya sudah mencapai lima juta orang per tahun. Namun melihat pertumbuhan dari tahun yang terus tinggi, kami memprediksi pada 2015 Hang Nadim akan over kapasitas," kata Plt Kepala Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Sabtu (10/1).
Ia mengatakan, pada 2012 Bandara Internasional Hang Nadim melayani 84 penerbangan per hari dengan total penumpang mencapai 3,8 juta. Sementara pada 2013 jumlah penumpang meningkat menjadi 4,1 juta dengan mengoperasikan sebanyak 104 penerbangan per hari.
Sepanjang 2014, jumlah penerbangan sudah mencapai 116 kali per hari dengan jumlah penumpang mencapai sekitar 4,8 juta orang.
"Hingga akhir 2015 kami menargetkan penumpang akan tumbuh 22 persen atau diperkirakan akan mencapai hampir 6 juta orang. Sementara penerbangan kami prediksi akan naik 10 persen, atau hampir 130 penerbangan per hari," kata dia.
Untuk mensiasatinya, kata dia, sejak Mei 2014 sebenarnya Hang Nadim sudah beroperasi 24 jam meski hingga kini belum ada maskapai yang membuka penerbangan malam hari.
"Untuk 2015 ini jika ada penambahan penerbangan baru akan kami arahkan ke malam hari di atas pukul 19.00 WIB, atau dibawah pukul 07.00 WIB. Karena jam-jam tersebut yang masih kosong," kata Suwarso.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho sebelumnya mengatakan akan melakukan penambahan kapasitas terminal lama menjadi 8 juta penumpang sekaligus akan membangun terminal kedua dengan kapasitas sama.
"Terminal lama akan ditingkatkan dari 5 juta hingga 8 juta penumpang per tahun. Kami juga akan membangun terminal baru dengan kapasitas 8 juta penumpang lagi," kata dia.
Bandara Internasional Hang Nadim Batam merupakan fasilitas milik BP Batam yang dibangun sejak Otorita Batam (sekarang BP Batam) dipimpin oleh Presiden RI-3 BJ Habibie.
Ikuti Whatsapp Channel Republika