REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sepuluh kecamatan di Kabupaten Sukabumi dilanda bencana alam sejak Jumat (19/12) lalu. Selain merusak puluhan rumah, bencana alam juga menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana yang terjadi antara lain angin puting beliung, longsor, dan banjir. Kesepuluh kecamatan yang dilanda bencana itu yakni Sukaraja, Cibadak, Pabuaran, Sagaranten, Cidolog, Caringin, Sukabumi, Gunung Guruh, Palabuhanratu, dan Kadudampit.
Terakhir, bencana longsor terjadi di Kampung Cijeruk RT 03 RW 07 Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja Senin (22/12) malam. Dalam kejadian tersebut dua orang yang merupakan ibu dan anak tertimbun longsor. Di mana, satu korban di antaranya yakni sang bayi Dafa yang berusia delapan bulan meninggal dunia.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mengatakan, bencana longsor hampir merata terjadi di sejumlah titik. "Melihat kondisi tersebut dalam waktu dekat ini kita akan buat surat penetapan status darurat bencana," ujarnya.
Berdasarkan Informasi yang diperoleh, rencananya pada Selasa (23/12) akan digelar pertemuan antara BPBD Kabupaten Sukabumi dengan Bupati Sukabumi Sukmawijaya. Pertemuan tersebut untuk membahas penetapan status darurat bencana di Sukabumi.
Kepala Seksi Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Iwan Herniwan mengatakan, penetapan status siaga darurat bencana ini untuk mempermudah penanganan bencana. Khususnya, dalam pengalokasian anggaran penanganan bencana.
Terlebih lanjut Iwan, dana yang berada di seksi logistik misalnya sudah habis terpakai untuk pemberian bantuan sebelumnya. Sehingga jika ditetapkan status darurat bencana oleh bupati maka penanganan bantuan bencana dapat menggunakan dana belanja tak terduga (BTT) APBD 2014.