Jumat 19 Dec 2014 18:55 WIB

Konflik Golkar Rugikan Kader Muda

Rep: C08/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Partai Golkar terpilih Agung Laksono (tengah) bersama Priyo Budi Santoso (kiri) dan Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) mengangkat tangan bersama usai penghitungan suara pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ancol, Jak
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Partai Golkar terpilih Agung Laksono (tengah) bersama Priyo Budi Santoso (kiri) dan Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) mengangkat tangan bersama usai penghitungan suara pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ancol, Jak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Juru bicara Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga menyebut konflik internal yang berlarut-larut di tubuh Partai Golkar akan merugikan kader-kader muda yang akan meneruskan partai ke depan. Sebab, perpecahan yang terjadi saat ini kata Andi membuat kepercayaan publik terhadap partai berlambang pohon beringin ini semakin turun.

“Berlarutnya konflik tersebut, bukan hanya merugikan partai Golkar, tapi juga merugikan kader-kader muda, sebagai pewaris masa depan Partai Golkar,” kata Andi, Jumat (19/12).

Andi menjelaskan, kader-kader muda yang meniti karier politik di Partai Golkar berhak untuk menerima warisan yang baik dari para senior yang telah lama berkecimpung di partai. Sementara kenyataannya saat ini, kader muda kata Andi lebih banyak terkungkung oleh patron politik yang tengah terjadi di antara kedua belah pihak.

Dengan demikian, bila konflik diselesaikan dalam waktu dekat, Andi khawatir regenerasi di tubuh partai juga akan semakin sulit. Mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar melihat daya saing kader pada Pilkada ataupun pada Pemilu 2019 juga tak akan maksimal.

Selain mengajak kalangan senior untuk bersatu, Andi juga mengimbau seluruh kader muda untuk turut mendorong langkah-langkah untuk menyatukan partai.

“Poros Muda mengajak segenap komponen generasi muda golkar untuk bersatu dan aktif melakukan langkah-langkah politik menyelesaikan konflik yang ada. Berlarutnya konflik tersebut, bukan hanya merugikan partai Golkar, tapi juga merugikan kader-kader muda,” ujar Andi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement