REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Warga di wilayah disekitar Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, berduyun-duyun menonton ke lokasi bencana tanah longsor. Hal ini membuat proses evakuasi korban dan lalu lintas menuju ke lokasi bencana menjadi terganggu.
"Memang warga yang berbondong-bondong datang dan menyaksikan ke lokasi cukup mengganggu," ujar Ketua Posko Yayasan Dompet Dhuafa di Banjarnegara, Jawa Tengah Imam Baihaqi, kepada Republika Online, Ahad (14/12).
Imam juga menyayangkan tidak adanya pengamanan khusus terhadap gerombolan warga yang semakin banyak datang tersebut. "Harapannya pihak kepolisian menutup rapat jalan ke lokasi longsor, agar evakuasi juga berjalan lancar," katanya.
Selain itu, dikarenakan beberapa akses jalan menuju lokasi bencana itu juga menurut Imam masih rawan dilanda longsor. "Jadi warga dan mobil yang melintas diharap hati-hati. Karena kalau hujan deras turun lagi, beberapa titik tersebut berpotensi besar dilanda longsor," jelasnya.
Seperti diketahui, pada Jumat (12/12), sekitar pukul 17.30 WIB, terjadi longsor hebat di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah. Dalam kejadian tersebut, 105 rumah tertimbun longsoran dari tebing terjal di kawasan itu.