REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Persatuan (PPP) Pembangunan versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz mengisyaratkan akan tetap menjadi bagian dari Koalisi Merah Putih. Hal itu diungkapkannya di sela-sela penutupan musyawarah kerja nasional (mukernas) ke-1 di Jakarta, Jumat (12/12).
Djan menuturkan, PPP tidak akan berkecil hati karena tidak memperoleh jatah pimpinan di DPR, MPR, serta alat kelengkapan dewan. "Bagi kami, dapat atau tidak dapat kursi, tidak akan membuat PPP merasa kehilangan hak," ujar Djan.
Djan pun menegaskan, PPP siap mengkritik setiap pilihan politik yang dinilai merugikan rakyat. Sekalipun itu datangnya dari KMP.
Menurutnya, PPP tetap istiqamah sebagai partai amar ma'ruf nahi munkar. Dengan demikian, posisi PPP sekaligus bisa menjadi penyeimbang antara KMP dan KIH.
"Artinya, dalam konteks kepemimpinan dan politik nasional, segala yang baik akan terus kami dukung. Sedangkan segala yang keliru dan tidak baik akan terus kami cegah dan kritisi," ujar Djan.
Sebelumnya, Sekjen DPP PPP versi muktamar Jakarta, Dimyati Natakusuma, sempat menyinggung soal kemungkinan keluar dari KMP. Ia mengaku kecewa lantaran KMP ternyata tidak memberikan jatah pimpinan di DPR dan MPR, serta alat kelengkapan dewan.