REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan modus dari tahanan untuk memasukkan telepon genggam (HP) dan uang ke rumah tahanan (rutan). Uang dan HP tersebut dimasukkan dalam sebuah buku tebal yang telah 'dimodifikasi' dengan melubangi bagian tengahnya berbentuk kotak seperti brankas kecil yang bisa dikunci.

"Uang dan HP itu dimasukkan melalui buku ini," kata Juru Bicara KPK Johan Budi sembari menunjukkan buku yang dimaksud, Kamis (27/11).

Buku 'modifikasi' bersampul coklat yang ditemukan KPK tersebut berjudul 'A Journey to the Memory of Old Greece' karya Marc Jhonshon. Sayangnya, Johan mengaku belum mendapat informasi dari kepala rutan KPK terkait siapa pemilik barang tersebut.

Selain itu, kata Johan, KPK juga menemukan adanya beberapa eksemplar koran berada di dalam ruang tahanan. Lagi-lagi, Johan tidak menjelaskan barang tersebut milik siapa. Dia hanya menunjukkan foto yang diambil dari sebuah ruangan dan tampak ada beberapa koran dalam gambar tersebut.

Johan juga membantah KPK dinilai mengebiri hak tahanan. Pengelolaan rutan KPK berdasarkan peraturan yang berlaku. Dalam Pasal 3 Peraturan Menteri Hukum dan Ham Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lapas dan Rutan disebutkan setiap narapidana atau tahanan wajib mengikuti seluruh kegiatan serta patuh, taat dan hormat kepada petugas.

Johan menambahkan, modus untuk memasukkan uang ke dalam tahanan juga dilakukan melalui rak plastik. Uang tersebut diselipkan dalam sambungan kaki-kaki rak tersebut dengan digulung. Lagi-lagi Johan tidak menjelaskan secara rinci siapa yang menggunakan modus tersebut.

"Kami berusaha untuk menghormati hak tahan, di sisi lain tahanan juga menghormati aturan di rutan. Tentu rutan bukan hotel," ujar pria yang juga Deputi Bidang Pencegahan KPK itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika