REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) menegaskan menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta secara definitif. Salah satu alasan penolakan GMJ, karena Ahok dinilai telah mengobok-obok syariat Islam di Jakarta.
Kordinator Lapangan GMJ, Endang S mengatakan Ahok pernah melarang warga Jakarta memotong hewan qurban di tempat tertentu saat perayaan Idul Adha. "Orang jualan kambing dilarang, orang motong kambing dilarang, itu syariat Islam," kata Endang mencontohkan.
Tak hanya itu, kata Endang, GMJ menyesalkan adanya masjid yang di bongkar di wilayah Jakarta. "Dibongkar masjid, kan tuh orang (Ahok) keterlaluan, udah ngacak-ngacak," katanya.
Lebih lanjut, menurut Endang, Ahok dianggap telah melecehkan anggota DPRD DKI Jakarta. Ahok, kata dia, pernah menduga anggota DPRD DKI Jakarta memerasnya. "Sebentar lagi anggota dewan, akan bikin, akan bentuk Pansus (panitia khusus) interpelasi. Itu sudah rahasia umum," jelasnya.
Seperti diketahui, pada 10 November lalu GMJ menggelar aksi unjuk rasa menolak Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selain itu, FPI dan GMJ juga melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya pada hari ini. Bahkan FPI mengancam akan mengugat pelantikan Ahok ke PTUN dan MK.