Selasa 11 Nov 2014 23:45 WIB

Terpidana Kasus Korupsi Meninggal di Lapas

Boneka Narapidana Koruptor (ilustrasi).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Boneka Narapidana Koruptor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Terpidana kasus korupsi APBD pada 14 pos anggaran DPRD Kota Madiun tahun 2002-2004, Wisnu Suwarto Dewo (61) meninggal di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Madiun, Selasa (11/11).

Kasi Perawatan Lapas Kelas 1 Madiun, Romi Noventrion mengatakan, meninggalnya Wisnu yang juga mantan anggota DPRD Kota Madiun periode 1999-2004 itu, diduga karena sakit jantung.

"Pak Wisnu meninggalnya tadi pagi. Saat itu ia sedang berolahraga basket yang rutin ia jalani. Setelah lari-lari kecil, tiba-tiba jatuh," ujar Romi kepada wartawan.

Melihat kejadian tersebut, pihaknya langsung membawa Wisnu ke klinik lapas. Saat di klinik, ternyata ia telah meninggal. Dokter mendiagnosis korban mengalami serangan jantung.

Hal itu cukup mengagetkan pihak Lapas Madiun, sebab selama menjalani hukuman, almarhum tidak pernah mengeluhkan rasa sakit. Almarhum juga rutin melakukan cek kesehatan.

Dugaan tim medis lapas akhirnya diperkuat dengan keterangan istri almarhum yang menyatakan suaminya mempunyai riwayat sakit jantung.

Romi menjelaskan, berdasarkan catatan lapas setempat, almarhum hampir selesai menjalani masa hukumannya.

Ia mulai ditahan sejak 24 April 2013 dan bebas pada 26 April 2014. Namun, karena almarhum tidak sanggup membayar subsider atau denda, sehingga hukumannya bertambah sampai 22 Desember mendatang.

Jenazah Almarhum Wisnu Suwarto Dewo lalu diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat di daerah asalnya.

Seperti diketahui, Wisnu Suwarto Dewo tersangkut kasus korupsi APBD pada 14 pos anggaran DPRD Kota Madiun tahun 2002-2004. Selain nama Wisnu, kasus tersebut juga menyeret nama anggota dewan lain yang totalnya 25 orang.

Dari jumlah itu, tiga orang di antaranya dari unsur TNI/Polri dan 22 lainnya dari unsur sipil maupun partai. Akibat kasus tersebut negara dirugikan hingga Rp5,34 miliar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement