REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan, para menteri Kabinet Kerja pusing mendapat ribuan pesan singkat (SMS) dari masyarakat.
"Untuk membalas sms yang jumlahnya ribuan belum selesai. Ini akibat pihak tak bertanggung jawab yang menyebar nomor para menteri," kata Yuddy di Jakarta, Kamis, (30/10).
Yuddy mengakui di handphonenya sendiri dalam sehari terdapat 1.694 sms dalam waktu kurang dari dua hari. "Sekarang hampir 2 ribu sms sehingga kalau ada sms dari kerabat atau saudara tak terbalas mohon dimaklumi," katanya.
Yuddy sendiri sudah membalas 100 sms namun masuk lagi 200 sms sehingga tak bisa menjawabnya satu per satu. Berbagai sms yang masuk, kata Yuddy, antara lain di Sumut terjadi pungutan liar, lalu ada orang yang minta diberi pekerjaan. Ada juga yang sms minta sumbangan masjid, bahkan ada yang minta jadi wali nikah buat anaknya.
Di tempat berbeda, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, ia mendapatkan 3.200 sms dari masyarakat. Semuanya mengadukan berbagai macam hal dari pendidikan sampai masalah pribadi seperti minta pekerjaan.
"Saya sendiri terpaksa harus ganti nomor karena susah loading hp saya. Namun sms itu saya baca semua dan sebagai gambaran besarnya ekspektasi masyarakat kepada kami," kata Anies.