Selasa 28 Oct 2014 11:45 WIB

Jokowi Diminta Blusukan ke Kebakaran Hutan Riau

Asap akibat kebakaran hutan di Pekanbaru.
Foto: Rony Muharman/Antara
Asap akibat kebakaran hutan di Pekanbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Organisasi lingkungan hidup meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi), blusukan ke lokasi kebakaran hutan gambut di Provinsi Riau untuk melihat langsung persoalan dan fakta di lapangan secara nyata.

"Di awal pemerintahannya, Jokowi harus menjadikan agenda utama dan prioritas untuk mengantisipasi dan mencegah kebakaran hutan ini," kata Pendiri Yayasan Perpektif Baru Wimar Witoelar di Jakarta, Selasa (28/10).

Gabungan organisasi lingkungan, Walhi, Yayasan Perspektif Baru dan Greenpeace Indonesia, Pusat Studi Bencana Universitas Riau meminta Jokowi untuk blusukan ke lokasi kebakaran hutan di Riau. Wimar Witoelar mengatakan, blusukan presiden ini dikarenakan kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia sudah terjadi selama 17 tahun terus menerus dan tidak kunjung terselesaikan secara tuntas kedati telah beberapa kali berganti presiden.

"Hari ini, kita siap mengajak Jokowi blusukan ke lokasi kebakaran tersebut, sehingga beliau mengetahui secara jelas kondisi di lapangan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Greenpeace Indonesia, Longgena Ginting mengatakan Indonesia adalah salah satu emiter gas karbon terbesar di dunia sumber masalah perubahan iklim, dimana sebagian besar emisi ini berasal dari kerusakan hutan dan kebakaran lahan gambut.

"Bencana ekologis ini telah menjadi peristiwa yang terus menerus terjadi selama 17 tahun, karena itu penganggulangan kebakaran hutan dan gambut seharusnya menjadi prioritas utama dalam 100 hari pertama bagi pemerintah Jokowi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement