Kamis 16 Oct 2014 00:00 WIB

Koalisi Pendukung Jokowi Tidak Solid?

 Massa relawan Jokowi menggunakan topeng dalam aksi menyambut pelantikan presiden terpilih Jokowi di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (15/10).   (Republika/ Tahta Aidilla)
Massa relawan Jokowi menggunakan topeng dalam aksi menyambut pelantikan presiden terpilih Jokowi di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (15/10). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Koalisi merah putih (KMP) dinilai cukup solid dalam bermanuver politik. Langkah ini didasari kesepakatan dan komitmen pimpinan parpol yang bersama – sama menyepakati koalisi permanen. Hal ini dinilai sebagai pintu masuk menuju koalisi yang solid

Wasekjen PKS, Fahri Hamzah, mengajak koalisi tandingannya, yaitu koalisi indonesia hebat (KIH) untuk menciptakan koalisi permanen agar solid mendukung presiden yang sudah diusungnya, Joko Widodo.

Setidaknya, koalisi tersebut dapat menjadi gabungan. Nantinya ada sekretariat gabungan (setgab) seperti era SBY dulu. "Berani nggak PDIP membangun Setgab. Jokowi yang memimpin misalkan,” imbuhnya, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/10).

Pihaknya mengajak parpol yang tergabung mendukung Jokowi untuk membuat koalisi yang solid dan permanen. PDIP yang memimpin misalkan. Kemudian anggotanya adalah parpol pendukung lainnya, seperti Nasdem, PKB, dan Hanura.

Standard keseriusan dalam berkoalisi politik menurutnya adalah adanya kelembagaan yang memayungi parpol – parpol koalisi didalamnya. Kelembagaan itu nantinya mengkoordinir dan mengatur kebijakan strategis dan politis.

KMP memang memiliki struktur sendiri yang dipimpin oleh ketua presidium Aburizal Bakrie. Fadli Zon yang kini menjadi wakil ketua DPR juga masuk sebagai wakil ketua presidium didalamnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement