Rabu 15 Oct 2014 00:01 WIB

Peralihan Pemerintahan SBY ke Jokowi Diklaim Bersejarah, Mengapa?

Presiden SBY dan Gubernur DKI Jakarta Jokowi.
Foto: Setkab
Presiden SBY dan Gubernur DKI Jakarta Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan proses peralihan kekuasaan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Joko Widodo (Jokowi) mencatatkan sejarah karena berlangsung dengan lancar.

"Sepanjang sejarah pergantian pemerintahan tidak pernah berjalan mulus seperti era SBY ke Jokowi," kata Herman di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/10).

Dia mengatakan proses pengalihan kekuasaan selama ini tidak berlangsung dengan baik, misalnya Soekarno ke Soeharto dan dari Soeharto ke Habibie dengan kondisi tidak kondusif. Selain itu dari pemerintahan BJ Habibie ke KH Aburrahman Wahid (Gus Dur) juga tidak baik karena pertanggungjawaban Habibie tidak diterima MPR terkait kasus Timor-Timor yang lepas dari Indonesia.

"Dari Gus Dur ke Megawati terjadi pemecatan terhadap Gus Dur, lalu dari pemerintahan Megawati ke SBY juga tidak berjalan baik karena Mega tidak pernah hadir dalam pelantikan SBY selama dua periode ," ujarnya.

Sementara itu menurut dia, masa transisi dari SBY ke Jokowi menjadi catatan tersendiri karena pergantian kepemimpinan berjalan dengan baik, dan SBY menyambut serta mendukung masa transisi. Hal itu menurut dia patut dibanggakan sebagai contoh baik di masa mendatang.

Dia mengatakan ada pekerjaan yang harus dilakukan pemerintahan Jokowi-JK ke depan, misalnya mengendalikan inflasi karena kebutuhan pangan yang tinggi. Selain itu menurut dia, penganggaran negara masih bergantung pada satu sektor yaitu pajak.

"Target pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen sulit dicapai. Apabila pertumbuhan ekonomi terhambat maka inflasi naik dan pajak akan turun," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement