Jumat 26 Sep 2014 12:34 WIB

Siapkan Koin Kalau Mau Parkir di Jalan Sabang

Rep: C92/ Red: Indira Rezkisari
Parkir di Jalan Sabang, Jakpus, kini menggunakan alat parkir meter yang menggunakan koin
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Parkir di Jalan Sabang, Jakpus, kini menggunakan alat parkir meter yang menggunakan koin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mulai hari ini, pengendara yang ingin memarkirkan kendaraannya di Jalan KH Agus Salim atau Jalan Sabang harus menyiapkan uang koin Rp 500 atau Rp 1.000. Pasalnya, 11 unit alat parkir meter telah dipasang di sepanjang jalan tersebut.

Pembayaran biaya parkir dengan alat parkir meter hanya dapat dilakukan dengan uang koin. Uang koin yang dapat digunakan adalah uang koin Rp 500 berwarna putih atau Rp 1.000.

Berdasarkan pengamatan Republika pagi ini, Jum'at (26/9), para pengguna jasa parkir di Jl. Sabang masih belum mengetahui tentang penerapan alat tersebut. Alhasil beberapa pengendara motor maupun mobil belum menyiapkan koin.

Muri, salah seorang petugas parkir mengatakan ia telah menyiapkan uang koin bagi pengendara yang ingin menukar uang kertasnya. "Kalau habis, di sana kan ada sekuriti, dia sudah menyiapkan. Nanti saya menukar ke dia," kata Muri.

Ariet, salah seorang pengendara motor awalnya seperti biasa membayar uang jasa parkir kepada seorang juru parkir. Namun, Ali, juru parkir tersebut menolak uang tersebut dan mengarahkan Ariet ke alat parkir meter.

Wanita itu pun bertanya-tanya bagaimana cara menggunakan alat tersebut, sembari membaca petunjuk yang ada di layar parkir meter. Ketika sampai pada langkah memasukkan uang koin, ia pun mengatakan tidak membawa uang koin.

"Pakai uang kertas sajalah, bisa kan? Ini bukannya untuk memasukkan uang kertas?" kata Ariet sembari menunjuk ke bagian keluarnya struk parkir.

Setelah diberitahu bahwa tidak dapat menggunakan struk parkir, ia pun mencari lagi uang koin dan mendapat dua keping uang ribuan di dompetnya. "Ribet ya kalau begini, mana aku sudah mau telat." kata dia.

Setelah memasukkan dua keping uang ribuan dan struk keluar, ia pun lega. Ia mengatakan, pada awalnya memang susah menggunakan alat tersebut. Namun, ia merasa sistem parkir meter lebih baik ketimbang cara tradisional.

Ia berharap petugas parkir menyiapkan uang koin, sehingga pengendara yang belum mengetahui aturan parkir meter dapat menukar uangnya kepada petugas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement