Selasa 23 Sep 2014 07:00 WIB

Fasilitas DPRD Picu Konflik

Gedung DPRD Makassar
Foto: infokorupsi.com
Gedung DPRD Makassar

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Calon anggota legislatif (Caleg) terpilih dari Partai NasDem Sulawesi Selatan Arum Spink menilai fasilitas dewan seperti pin emas menjadi salah satu pemicu terjadinya kisruh pada saat pelaksanaan pemilu legislatif beberapa waktu lalu.

"Sebenarnya salah satu alasan terjadinya kekisruhan di lapangan pada setiap momentum politik khususnya Pileg adalah perebutan pin emas dewan dan sejumlah fasilitas lainnya," ujarnya di Makassar, Senin.

Ia mengatakan, perebutan kursi di parlemen terkadang menimbulkan banyak gesekan, baik di tingkat bawah seperti antarpendukung, antarcaleg sesama partai maupun dari partai berbeda.

Sekretaris Partai Nasdem Sulsel ini mengatakan dengan terpilih sebagai anggota dewan akan banyak fasilitas dan tunjangan yang didapatkan, antara lain fasilitas kendaraan dan rumah jabatan.

"Makanya sangat wajar jika pileg lalu banyak konflik yang terjadi. Karena rata-rata yang diburu adalah prestise dan fasilitas, bukannya untuk perwakilan rakyat," kata Arum Spink sambil memperlihatkan pin emas yang diperoleh dari sekretariat dewan.

Dia menyatakan menjelang pelantikan 85 anggota DPRD Sulsel, baru satu pin emas seberat tiga gram yang didapatkannya. Sedangkan pin satunya lagi seberat lima gram sampai saat ini belum diketahui kapan akan dibagikan.

Sekretariat Dewan Abdul Kadir Marsalih menyebutkan pin emas yang diterima anggota dewan total sebanyak delapan gram.

"Total ada delapan gram dengan harga Rp600 ribu per gram dan jika ditotal sekitar Rp4,8 juta," katanya.

Syahruddin Alrief, caleg terpilih Nasdem lainnya, membenarkan bahwa salah satu pemicu keributan serta kisruh di Pileg adalah fasilitas dewan.

"Memang benar, pemicu salah satunya adalah pin emas dan sejumlah fasilitas dewan lainnya," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement