Kamis 04 Sep 2014 13:10 WIB
Wawancara Eksklusif Dengan Presiden Terpilih Joko 'Jokowi' Widodo

Jokowi: Saya tak Mau Diintervensi (4- habis)

Jokowi (Joko Widodo) di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/9). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Jokowi (Joko Widodo) di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/9). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Tim Harian Republika melakukan wawancara eksklusif dengan Presiden RI terpilih, Joko 'Jokowi' Widodo pada Rabu (3/9). Banyak hal yang diungkapkan dan dipaparkan Jokowi mengenai program dan rencana ke depan selama lima tahun kepemimpinannya.

Berikut sebagian hasil wawancara antara Republika dengan Jokowi:

Tanya: Lalu apa saat ini sudah ada nama-nama untuk  menteri di kabinet mendatang yang bapak kantongi?

Jawab: Ya sudah ada, tapi saya hingga saat ini tentunya masih menerima masukan dari siapapun

Tanya: Apa ada proses seleksi untuk memilih menteri-menteri di kabinet mendatang?

Jawab: Tentu, ya tapi tidak bisa saya sebutkan siapa yang melakukan. saya tidak mau diintervensi juga.

Tanya: Apa sudah ada strategi yang dibicarakan dengan pak sby selama ini agar transisi pemerintahan dapat berjalan lancar?

Jawab: Sudah, tinggal tindak lanjut tim transisi dengan kementerian-kementerian saat ini.

Tanya: Jadi berapakah total menteri yang ada dalam pemerintahan kelak?

Jawab: Belum rampung. Ya tapi saya beri gambaran kita perlu yang sangat efisien dan mungkin harus dirampingkan. Namun, ini tidak bisa dilakukan sebentar.Kita mungkin tidak bisa kerja cepat jika hal ini dilakukan.

Tanya: Apakah kader PDIP dapat perhatian khusus untuk berada dalam jajaran menteri?

Jawab: Ya dengan logika poitik yang ada, kemarin PDIP memenangkan suara hingga 19 persen. kalau ada punya 19 dan punya satu, tentu yang 19 diprioritaskan. Namun, kembali saya menekankan, agar dapat diberi calon-calon yang baik untuk menjadi menteri.

Tanya: Jadi berapa kira-kira jumlah menteri di kabinet nanti yang berasal dari PDIP?

Jawab: Ya itu nanti, belum bisa diberitahu.

Tanya: Apakah di pemerintahan anda nanti, hubungan dengan australia yang sempat tegang dengan Indonesia akan diperbaiki dan lebih diprioritaskan?

Jawab: Ya biasa saja tidak usah terlalu diistimewakan.

Tanya: Lalu apa tanggapan anda dengan penyadapan yang pernah Australia lakukan di Indonesia?

Jawab: Seluruh intelijen dari negara manapun pasti melakukan hal itu dimana saja. Intelijen negara kita, negara mereka. Semua dari bagaimana kita memproteksi saja.

Tanya: Bagaimana tanggapan bapak terhadap opini yang mengatakan negara dengan mudah diserang asing dengan menargetkan menteri keuangan, juga direktur utama bank sentral negara?

 

Jawab: Tentu kita memilih orang yang memiliki sifat berdaulat pada Indonesia, untuk menempati dua jabatan yang sangat rentan ini.

Tanya: Kabarnya anggaran KPK akan dinaikan, apakah benar? Jika iya, seberapa besar?

Jawab: Ya, sedang disiapkan. Saya kira maangemen pengawasan dan kontrol di Indonesia harus diperkuat. tentu sebanyak-banyaknya. Namun dilakukan secara bertahap. kita juga akan meninjau pengurangan anggaran di sejumlah bidang yang dinilai tak diperlukan, juga pengalihan subsidi.

Tanya: Apa penggurangan anggaran termasuk untuk biaya gedung-gedung pemerintahan, mobil, juga perjalanan dinas?

Jawab: Ya tentu semuanya harus bisa diefisienkan. jangan sampai nanti saat kita harus menaikan BBM, rakyat melihat pemerintahan justru bermewah-mewahan. Jadi ya nanti sakitnya bareng-bareng

Tanya: Terkait hal itu, kapan rencana kenaikan BBM dilaksanakan?

Jawab: Belum bisa saya sebutkan. Hal ini karena menyangkut dampak bagi banyak orang

Tanya: Lalu untuk menghemat anggaran, apa anda akan terus memakai inova, yang menjadi mobil dinas sekarang, setelah resmi menjadi presiden?

Jawab: Mungkin tidak, karena sesuai dengan prosedur standar keamanan, kaca mobil yang digunakan harus tebal, sedangkan mobil Innova saat ini tidak memungkinkan hal itu. kalau saya pribadi sukanya yang enteng-enteng kayak Innova aja padahal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement