REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harapan partai koalisi Merah Putih pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memang tidak terpenuhi di Mahkamah Kontitusi (MK). Majelis hakim kontitusi menolak seluruh permohonan pasangan capres-carpes cawapres nomor urut satu itu.
Namun, pascaputusan MK, partai dalam koalisi Merah Putih masih menyatakan solid. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, menghargai dan menghormati keputusan mahkamah.
Ia mengindikasikan putusan itu tidak mengubah posisi Golkar. "Kita tetap di koalisi Merah Putih, solid," ujar dia kepada Republika, Jumat (22/8).
Dengan berada di dalam koalisi Merah Putih, konsekuensinya Golkar akan berada di luar pemerintah. Fadel menilai partainya sudah siap untuk berada pada posisi itu.
"Tidak ada masalah di luar dan di dalam pemerintahan. PDIP pun dulu seperti itu," kata mantan menteri kelautan dan perikanan itu.
Fadel mengatakan, Golkar akan mempersiapkan diri untuk lima tahun ke depan karena perjuangan masih panjang.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menambahkan, partai masih mempunyai tugas ke depan. "Semua siap ke depan untuk menyongsong kehidupan politik yang lebih baik," ujar dia kepada Republika, Jumat.
Menurut Fahri, PKS akan tetap berada di koalisi Merah Putih. Ia pun mempunyai keyakinan partai lain akan tetap solid memegang komitmen untuk tetap berada dalam koalisi tersebut.
Ia mengatakan, pimpinan partai koalisi Merah Putih pun sepakat. "Semua hadir menyatakan sikap yang sama. Semua menerima (putusan MK). Semua siap," kata anggota DPR itu.
Saat ditanya mengenai langkah koalisi Merah Putih ke depan, Fadel hanya mengatakan, semua solid untuk berada di luar pemerintahan.
Menurut dia, koalisi Merah Putih, khususnya Golkar, akan terus mengawal dan membantu pemerintahan ke depan. "Di luar akan membantu pemerintah demi kepentingan rakyat," ujar dia.