Jumat 22 Aug 2014 16:30 WIB

Rekonsiliasi Harus Akomodasi Visi Misi Prabowo-Hatta

Rep: c83/ Red: Mansyur Faqih
Massa pendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa berunjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (21/8).
Foto: antara
Massa pendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa berunjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog Universitas Sebelas Maret, Supriyadi mengatakan pentingnya rekonsiliasiusai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak permohonan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Dengan begitu, kehidupan masyarakat dapat kembali berjalan normal.

Agar rekonsiliasi dapat berjalan efektif, katanya, maka sebaiknya rekonsiliasi yang dilakukan bukan hanya sebatas pendekatan fisik semata. Melainkan dengan cara yang dapat mengakomodasi visi dan misi Prabowo-Hatta.

"Jadi visi misi yang bagus dari Prabowo-Hatta sebaiknya digabungkan, jadi bukan hanya rekonsiliasi yang ditandai dengan berjabat tangan saja," ujar Supriyadi saat dihubungi Republika, Jumat (22/8). 

Ia meminta agar semua pihak, khususnya elite politik, tidak membuka peluang yang dapat memicu konflik menjadi semakin tajam. Elite politik sebaiknya mampu mengendalikan diri dengan tidak mengeluarkan perkataan dan perilaku yang dapat membuat keadaan menjadi semakin tidak kondusif.

Sedangkan untuk masayarakat, ia menilai rekonsiliasi akan terjadi secara ilmiah. Khususnya untuk masyarakat yang berada di perkotaan. 

Karena masyarakat lebih memilih untuk menjalani kehidupan normalnya seperti bekerja, sekolah dan aktivitas sosial lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement