Selasa 19 Aug 2014 13:57 WIB

Polisi Siapkan Peluru Karet Jika Terjadi Huru-hara

Rep: wahyu syahputra/ Red: Taufik Rachman
Kapolri Jenderal Polisi, Sutarman.
Foto: Republika/Prayogi
Kapolri Jenderal Polisi, Sutarman.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengaku telah menyiapkan pengamanan sesuai protab jelang keputusan gugatan Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Kapolri Jenderal Sutarman mengajak bebagai pihak yang tidak puas dengan hasil pilpres untuk menempuh jalur hukum dan menjaga stabilitas keamanan di Indonesia.

Namun, Polri menyiapkan segala antisipasi hingga step enam jika ada huru-hara yang terjadi. ''Kita siapkan hingga step enam, step enam itu penggunaan senjata dengan peluru karet sesuai protab kita,'' kata dia, Selasa (19/8).

Ia melanjutkan, memberlakukan pengamanan berlapis di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Awalnya hanya tiga ring, dan kini meningkap menjadi empat ring.

Empat ring tersebut ialah bagian dalam MK, halaman, dan jalan sekitaran MK. Sutarman menegaskan, sudah menarik kekuatan 2.100 personel dari Polda Metro Jaya untuk mengamankan Gedung MK dan beberapa titik lainnya yang dianggap rawan.

Bahkan, 22 ribu pasukan lainnya telah siap untuk mengamankan Jakarta jika dibutuhkan. ''Kita siagakan di dekat-dekat Monas, mudah-mudahan tidak apa-apa'' ujarnya.

Menurut Sutarman, status siaga diperuntukkan hanya untuk polisi. Artinya, dua pertiga kekuatan Polri dikerahkan untuk menjaga keamanan.

''Status itu bukan untuk masyarakat. Seharusnya kalau ada status seperti itu, masyarakat aman,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement