REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Yadi Rusmayadi mengaku menemui kendala dalam menyikapi para remaja yang memadu kasih selepas sahur di jalanan atau yang biasa disebut 'Asmara Subuh'.
“Kalau lihat di Kemayoran, mereka kayak bawa motor berdua. Jadi, saya juga masih semu, apakah memang itu yang dikategorikan Asmara Subuh atau memang mereka jalan-jalan selepas Subuh,” kata Yadi kepada Republika Online di Jakarta, Jumat (11/7).
“Batasan Asmara Subuh juga bagaimana sih. Asmaranya hanya pacaran saja yang dikategorikan Asmara Subuh atau mereka sampai melakukan tindakan asusila baru dikatakan itu,” kata Yadi menambahkan.
Yadi mengaku saat ini pihaknya masih memantau dan belum mengambil tindakan apa pun untuk menertibkan fenomena ini. Selain karena belum menemukan aktifitas Asmara Subuh yang melanggar norma sosial, ia juga belum menerima pengaduan dari masyarakat terkait hal tersebut.
“Kalau memang itu sudah dalam skala meresahkan, pasti kita akan upayakan lebih tegas,” ujar Yadi. Wilayah Jakarta Pusat sejauh ini masih aman dari fenomena Asmara Subuh.
“Kalau di Jakarta Pusat, termasuk flyover juga termasuk aman, enggak ada ya. Semua masih clear lah dari mereka-mereka itu,” kata Yadi.