Senin 07 Jul 2014 19:19 WIB

TNI-Polri Patroli Bersama Jelang Pilpres

Pengamanan Pilpres.  (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pengamanan Pilpres. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BALIKPAPAN --  Personel TNI Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman dan Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Kaltim) mulai Senin (7/7) melakukan patroli gabungan jelang pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli 2014.

"Dengan kepolisian kita patroli bersama, jadi jangan kaget kalau ada patroli. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana ada hal-hal yang menganggu, termasuk bila ada atribut-atribut kampanye yang belum dilepas," kata Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Dicky Wainal Usman di Balikpapan, Senin.

Mulai Minggu (6/7) Kodam VI/Mulawarman sudah menetapkan siaga satu jelang pilpres dengan menyiapkan perlengkapan termasuk alat utama sistem senjata (alutsista), katanya.

"Kita betul-betul ingin mengawal pesta demokrasi ini dengan damai , aman, tertib. Kemudian saya sebar intelijen dalam melakukan deteksi cegah dini. Dengan kekuatan cukup besar untuk betul-betul menjamin keamanan untuk petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panwaslu," kata Dicky.

KPU dan Panwaslu harus netral, solid dan bekerja dengan baik demi tercapainya demokrasi yang baik di negara ini, katanya.

"Kalau kita hanya saling salah menyalahkan tidak akan habis-habisnya, sekarang bagaimana kita di lapangan menciptakan suasana damai dan tenang," kata Pangdam.

Sebanyak 1.900 personel TNI di Bawah Kendali Operasi (BKO) untuk membantu Polisi, yang siaga di Makodam sebanyak satu batalyon dan tiap Korem siaga satu kompi personel TNI, katanya.

"Dan semua desa ada Babinsa, dimana setiap desa ditempatkan Babinsa untuk betul-betul menjamin keamanan desa serta mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan . Jadi kita ciptakan keamanan mulai dari desa," kata Dicky.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Kaltim, Kombes Pol Fajar Setiawan membenarkan adanya patroli TNI dan Patroli dalam pengamanan pilpres.

"Pengamanan gabungan TNI - Polri dilakukan dalam jumlah besar dan fluktuatif untuk pengamanan pilpres," kata Fajar.

Pada pilpres kali ini diikuti dua pasangan capres-cawapres, dimana nomor urut satu pasangan Prabowo Subianto- Hatta Rajasa dan nomor urut dua pasangan Joko Widodo (Jokowi)-M. Jusuf Kalla.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement