Kamis 26 Jun 2014 03:49 WIB

Ratusan Polisi Jaga Kawasan Gunung Rajabasa

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Ratusan massa yang berunjuk rasa dihadang aparat kepolisian di kawasan Gunung Rajabasa, Desa Sukaraja, Rajabasa, Lampung Selatan, Rabu (29/5).
Foto: Antara
Ratusan massa yang berunjuk rasa dihadang aparat kepolisian di kawasan Gunung Rajabasa, Desa Sukaraja, Rajabasa, Lampung Selatan, Rabu (29/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ratusan polisi diturunkan untuk mengamankan kawasan proyek eksplorasi Gunung Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (25/6). Pengamanan ini buntut dari aksi massa yang menolak ekplorasi panas bumi di gunung dengan membakar fasilitas investor.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, mengatakan Polda Lampung sudah menurunkan personel dari polres Lamsel dan satu kompi Satuan Brimob Polda Lampung diperbantukan di Polres Lampung Selatan. "Sekitar 310 polisi jaga kawasan tersebut," kata Sulistyaningsih, Rabu (25/6).

Personel polisi tersebut, kata dia, untuk menjaga situasi dan kondisi pascaterjadinya aksi massa yang menolak eksploitasi panas bumi di Gunung Rajabasa. Selain itu, petugas juga menjaga fasilitas milik PT Supreme Energy Rajabasa (SERb).

Sulistaningsih mengatakan kondisi pascaaksi massa yang membakar fasilitas perusahaan eksplorasi panas bumi di Dusun Pangkul, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, pada Selasa (24/6), saat ini sudah cukup kondusif.

Kapolres Lampung Selatan, AKBP Bayu Aji, mengataka satu orang sudah diamankan polisi. Ia diduga salah seorang pelaku aksi pembakaraan terhadap beberapa fasilitas milik PT SERb dan telah ditahan di Polda Lampung. Selain itu, beberapa saksi masih dimintai keterangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement