Senin 16 Jun 2014 20:40 WIB

Olah TKP Ledakan Tambang Sawahlunto Tak Bisa Dilakukan

Sejumlah warga berada menyaksikan pencarian korban tambang batu bara di Ngalau Cigak, Desa Batu Tanjung, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar, Ahad (26/1).
Foto: ANTARA FOTO/ Muhammad Arif Pribadi/ed/pd/14
Sejumlah warga berada menyaksikan pencarian korban tambang batu bara di Ngalau Cigak, Desa Batu Tanjung, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar, Ahad (26/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan tambang di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), batal dan tidak bisa dilakukan oleh pihak kepolisian karena lokasinya sudah ditutup.

"Olah TKP tidak bisa dilakukan karena lokasi tambang ternyata telah ditutup secara permanen," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumatera Barat AKBP Syamsi, di Padang, Senin (16/6).

Selain itu, katanya, keadaan lokasi tersebut juga tidak memungkinkan untuk dilakukan olah TKP mengingat keadaan tonggak penyangga tambang yang telah rapuh, terdapat sisa gas metana, dan keadaan di dalam tambang digenangi air.

Ia mengatakan, karena terkendala pada pelaksanaan olah TKP itu, hingga saat ini pihak kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus yang telah merenggut lima nyawa pekerja itu.

"Sejauh ini kami dari kepolisian telah memeriksa beberapa saksi, namun belum menetapkan tersangka. Karena perlu dilakukan olah TKP, untuk mengetahui indikasi kelalaian, dan melanjutkan proses penanganan kasus," ujarnya.

Syamsi juga mengatakan, untuk mencari jalan keluar pihak kepolsian yang dalam hal ini adalah Kepolisian Resor (Polres) Kota Sawahlunto, akan melakukan koordinasi dengan pihak kejaksaan.

"Kami akan melakukan koordinasi dengan pihak kejaksaan, untuk melengkapi proses pemberkasan. Karena olah TKP tidak bisa dilakukan, dan tersangka juga tidak bisa ditetapkan," katanya.

Pihak kepolisian telah menunggu sekitar lima bulan pascaledakan untuk pembenahan lokasi tambang. Saat keadaan lokasi telah membaik, olah TKP akan dilakukan.

Namun setelah ditunggu beberapa bulan, ternyata lokasi tambang tersebut saat ini ditutup secara permanen. Maka tidak ada lagi pihak yang akan melakukan pembenahan lokasi.

Ledakan tambang yang terjadi di Perambahan Dusun Data Gulandi Desa Batu, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, pada Jumat 24 Januari 2014. Pada peristiwa tersebut merenggut lima nyawa pekerja itu. Tambang tersebut dimiliki oleh PT Dasrat Sarana Arang Sejati.

Ledakan tersebut bukan kali pertama. Ledakan serupa juga pernah terjadi pada 2009 dan menewaskan sebanyak 33 orang pekerja.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement