REPUBLIKA.CO.ID, REJANGLEBONG -- Usaha pertanian seluas 151 hektare di Kecamatan Selupurejang, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu terancam tidak optimal akibat saluran irigasi Air Musi Kejalo di daerah tersebut rusak.
"Saluran irigasi Air Musi Kejalo yang terletak di Desa Cawanglama Kecamatan Selupurejang ini mengalami kerusakan yang disebabkan longsor, akibatnya saluran irigasi tidak berfungsi secara maksimal sehingga 151 hektare sawah petani terancam tidak mendapatkan pasokan air," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejanglebong, Masdar Helmi di Rejanglebong, Ahad.
Untuk mengatasi kerusakan saluran irigasi di daerah itu yang dibangun oleh Pemprov Bengkulu kata dia, pihaknya telah mengirimkan surat ke pihak Pemprov Bengkulu dengan besaran mencapai Rp250 juta, dengan harapan dapat segera direalisasikan sehingga irigasi ini dapat berfungsi dengan baik.
Selain mengusulkan perbaikan kerusakan irigasi Air Musi Kejalo pihaknya juga tambah dia, juga mengusulkan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan dan pelapis tebing dengan anggaran mencapai Rp7,7 miliar. Dengan rincian untuk kegiatan di jalan lintas Curup - Lubuklinggau, Sumsel dengan besaran anggaran mencapai Rp4 miliar, selanjutnya kegiatan di jalan provinsi yang berada di antara Kecamatan Sindangkelingi dan Kecamatan Sindangdataran pada 10 titik dengan nilai pengajuan sebesar Rp2 miliar.
Kemudian jalan propinsi di kawasan jalur dua hingga ke Simpang Poak, Kecamatan Curup Tengah dan Simpang Nangka, Kecamatan Selupurejang dengan besaran Rp750 juta dan jalan provinsi yang menghubungkan Curup dengan Kabupaten Lebong sebesar Rp1 miliar.
Total usulan anggaran yang diajukan pihaknya kata dia, untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan serta irigasi di daerah itu mencapai Rp8 miliar, dengan harapan dapat direspon pihak Pemprov Bengkulu, sehingga kerusakan irigasi dan jalan akibat tanah longsor di Rejanglebong dapat ditanggulangi.