REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Direktur Utama PT Semen Padang Munadi Arifin mengatakan pembangunan proyek pabrik Indarung VI di Sumatera Barat akan menyerap sekitar 3.500 tenaga kerja selama pembangunan itu berlangsung.
"Untuk pembangunan pabrik Indarung VI ada sekitar 3.500 tenaga kerja yang terlibat selama pembangunan yang ditargetkan selesai pada 2016," kata Munadi Arifin saat acara peletakan batu pertama (graund breaking) pembangunan pabrik itu di Padang, Senin (26/5).
Ia menjelaskan, selain menyerap 3.500 tenaga kerja selama pengerjaan proyek itu, dalam pengoperasiannya setelah selesai, juga akan menyerap 400 tenaga kerja profesional.
"Untuk pengoperasian pabrik itu akan menyerap 400 tenaga kerja yang masuk dalam tenaga organik PT Semen Padang," jelasnya.
Selain penempatan tenaga kerja di Indarung VI itu, pada prinsipnya juga dilakukan di pabrik lainnya seperti pabrik indarung yang akan dibangun di Pulau Jawa.
Dikatakannya, selain menyerap tenaga kerja sebanyak itu, pembangunan pabrik Indarung VI itu juga akan memberikan "multiplier effect" baik itu di wilayah Sumatera maupun di Sumatera Barat secara khusus.
"Dengan dibukanya pabrik tersebut akan muncul tambang-tambang lainnya yang menjadi sumber bahan baku dari pabrik tersebut," katanya.
Ia mencontohkan, dampak tersebut yakni adanya kebutuhan akan batu bara, transportasi dan kebutuhan bahan baku pabrik lainnya.
"Dampak dominonya juga terasa dengan adanya suplier, industri yang berbasis semen di Kota Padang dan Sumbar," katanya.
Munadi mengharapkan dengan adanya pembangunan pabrik semen itu akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di sekitar pabrik meskipun tidak bekerja secara langsung di pabrik itu.
Pabrik Indarung VI yang Peletakan batu pertama dilakukan oleh Meneg BUMN Dahlan Iskan itu memakan biaya pembuatan fisiknya senilai Rp3,5 triliun dan dijadwalkan selesai pada 2016.