REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepolisian Sektro Metro Cimanggis terus mendalami kasus penemuan mayat perempuan tanpa identitas yang diduga sebagai korban mutilasi di Depok, Jawa Barat.
''Sampai kini identitas mayat perempuan yang ditemukan dengan kondisi leher terikat tambang di dasar sungai Kelurahan Jatijajar belum diketahui,'' ujar AKP Ersada Sitepu, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Cimanggis, Depok, Jabar, Rabu (14/5).
Menurut Sitepu, pihaknya sudah memeriksa 10 saksi, terdiri dari warga, pekerja di tempat hiburan malam, karyawan pabrik yang berlokasi tak jauh dari tempat penemuan mayat. Tapi, seluruh saksi mengaku merasa tak kenal dengan korban.
Dikatakan Sitepu, pihaknya pernah menduga mayat adalah mahasiswi Universitas Indonesia (UI) yang dikabarkan hilang 10 hari yang silam. ''Informasinya seperti itu. Tapi, ketika kami telusuri hasilnya tak berkembang. Artinya, tak ada satupun mahasiswa yang merasa teman mereka hilang dan dibunuh,'' tuturnya.
Dijelaskan Sitepu, pihaknya juga mengembangkan penyelidikan kasus ke sejumlah lokasi di Bogor dan Bekasi. Tapi hasilnya tetap nihil. Polisi mengarahkan penyelidikan ke Bogor dan Bekasi, karena disana ditemukan banyak karaoke dan tempat hiburan yang beroperasi malam hari.
Sitepu mengatakan, untuk memudahkan pengusutan dan mengungkap identias korban, satu-satunya ialah membuat sketsa wajah korban dan selanjutnya disebar. Namun itu sangat sulit mengingat jasad korban sudah rusak dan tak berbentuk lagi. ''Penyebaran sketsa wajah korban diharapkan bisa membantu penyidik dalam memproses kasus ini, termasuk siapa pelaku yang mengakibatkan wanita tersebut tewas mengenaskan,'' jelasnya.
Mayat perempuan tak beridentitas itu ditemukan seorang bocah kecil ketika sedang buang air di Kali Baru, RT 001 RW 06, Jalan Raya Bogor, Kilometer 34, Depok, Ahad (11/5) pukul 12.30. WIB. Saat ditemukan, kondisi korban mengenaskan dengan pakaian daster putih motif bunga bercampur lumpur, lehernya terikat tambang, kedua kakinya lepas diduga akibat dimutilasi. Tubuhnya nyaris tak berbentuk lantaran diduga dibunuh sekitar 10 hari lalu.