REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengingatkan Pemerintah Indonesia agar mempersiapkan diri secara optimal menghadapi era perdagangan bebas, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai Januari 2015.
"Dengan persiapan optimal, maka Indonesia akan bisa mendominasi pasar ASEAN, dan bukan sebaliknya menjadi pasar bagi negara-negara ASEAN," kata Dino Patti Djalal melalui surat elektroniknya, Sabtu (10/5).
Menurut Dino, Indonesia sebagai negara besar dengan jumlah penduduk mencapai 40 persen dari penduduk ASEAN, harus optimistis dapat menjadi produsen terbesar di pasar ASEAN.
Peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat ini menjelaskan, dalam sisa waktu hanya sekitar tujuh bulan menjelang pemberlakuan MEA 2015, hendaknya Pemerintah Indonesia melakukan persiapan secara optimal baik fisik maupun birokrasi, seperti perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan, perbaikan infrastruktur pelabuhan dan bandara, serta perbaikan birokrasi menjadi lebih efisien.
Hal lain yang bisa menjadi pemhambat tumbuhnya sektor bisnis dan industri, menurut Dino, seperti tarif sewa kontainer yang mahal, proses bea cukai yang lama, serta masih adanya pungutan liar.
"Jangan sampai ketika MEA diberlakukan, Indonesia justru menghadapi banyak hambatan, termasuk hambatan pertumbuhan sektor bisnis dan manufaktur dalam negeri," katanya.