Selasa 29 Apr 2014 19:58 WIB

Perilaku Afrisca Berubah Setelah Kasus JIS Terungkap

Jakarta International School (JIS).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jakarta International School (JIS).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tetangga sebelah kontrakan Afrisca yang bernama Uun mengatakan perilaku tersangka kekerasan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) itu berubah setelah ada pemberitaan kasus tersebut.

"Sebelumnya kami cukup akrab dan sering mengobrol. Mungkin karena sama-sama dari Jawa jadi enak ngobrolnya," kata Uun saat ditemui di kontrakannya di Cinere, Depok, Selasa.

Uun mengatakan setelah kasus kekerasan seksual di JIS menjadi pemberitaan media, dia melihat mulai ada perubahan terhadap perilaku Icha, panggilan Afrisca. Icha mulai jarang keluar rumah dan pintunya tertutup.

Menurut Uun, dirinya sudah mengetahui dugaan keterlibatan Icha dalam kasus kekerasan itu melalui televisi. Namun, sebagai tetangga dia merasa tidak enak untuk menanyakan hal itu kepada Icha.

"Apalagi dia juga jarang keluar. Kalau keluar juga tidak banyak lagi bicara. Setelah ada berita itu juga dia sepertinya tidak lagi berangkat kerja. Di dalam rumah saja," tuturnya.

Uun mengatakan di kontrakan itu Icha tinggal bersama adiknya. Mereka sama-sama bekerja sebagai tenaga kebersihan alih daya di PT ISS Indonesia tetapi di tempat yang berbeda.

Saat ditanya apakah ada perilaku Icha yang selama ini mencurigakan, Uun mengatakan tidak melihat hal itu. Apalagi Icha juga terlihat sering mengajak teman-temannya yang kebanyakan laki-laki ke kontrakannya.

"Tidak mengira saja tetangga sebelah kontrakan seperti itu. Apalagi saya juga punya anak laki-laki yang masih kecil tapi tidak banyak bergaul dengan dia," katanya.

Icha ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kekerasan seksual terhadap siswa TK JIS bersama Awan, Agun, Syahrial dan Zainal.

Icha diduga memegangi dan membuka celana korban saat kekerasan seksual itu terjadi.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement