REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial menargetkan merehabilitasi sekitar 200 gelandangan dan pengemis di Provinsi Banten pada 2014.
"Rencana kami tahun ini akan rehabilitasi 200-an gepeng bekerja sama dengan pemda setempat," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Sonny Manalu, yang dihubungi dari Jakarta, Jumat.
Sonny mengatakan saat ini Kementerian Sosial sedang menyosialisasikan penanganan gepeng dengan Pemerintah Provinsi Banten.
"Kami akan lakukan pendataan yang valid terhadap gepeng yang mau direhabilitasi dan dilanjutkan dengan verifikasi," kata Sonny.
Sebagaimana biasanya penanganan gepeng yang dilakukan Kementerian Sosial, setelah diverifikasi dilanjutkan dengan asessment untuk mengetahui apa yang menjadi minat usaha dari gepeng yang bersangkutan.
Selanjutnya akan diberikan pelatihan keterampilan dan akan dibantu Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Hal itu bertujuan agar mereka tidak lagi kembali mengemis.
Sebagai upaya mengurangi angka gelandangan dan pengemis, Kemeterian Sosial juga membuat program percontohan Desaku Menanti yang dimulai di Pasuruan Jawa Timur.
Sebanyak 35 KK atau sekitar 145 jiwa "gepeng" dari sekitar Kota Surabaya dipulangkan kembali ke desa dan diberi pelatihan keterampilan untuk meningkatkan taraf hidup mereka agar tidak lagi mengemis.
Tidak hanya melatih dan memberikan bimbingan sosial untuk mengubah perilaku, Kemensos juga memberikan bantuan bahan bangunan untuk membuat rumah yang dibangun secara swadaya.