Kamis 29 May 2025 18:55 WIB

100 Sekolah Rakyat Siap Tampung Anak Miskin pada Tahun Ajaran Baru

Sekolah Rakyat disiapkan sebagai upaya memutus rantai kemiskinan di Indonesia.

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengisi seminar bertema
Foto: Kamran Dikarma/ Republika
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengisi seminar bertema

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG — Kementerian Sosial (Kemensos) memproyeksikan sebanyak 100.000 anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem akan mulai menjalani kegiatan belajar di Sekolah Rakyat pada Juli 2025. Ditargetkan 100 Sekolah Rakyat berjalan tahun ini.

“Semuanya sedang dipersiapkan. Mudah-mudahan pada Juli nanti, di tahun ajaran baru, kita sudah bisa membuka Sekolah Rakyat,” kata Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono seusai bakti sosial operasi katarak gratis dan peluncuran KTP digital di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (29/5/2025).

Baca Juga

Agus menjelaskan, Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan agar 100 titik Sekolah Rakyat dapat berjalan pada tahun ini.

“Pada Juli 2025 nanti, di tahun ajaran baru, 100 Sekolah Rakyat akan dibuka. Sekarang sedang dalam tahap persiapan. Hampir semua kementerian terlibat dalam proses pembukaan Sekolah Rakyat,” ujarnya.

Ia mengatakan, setiap titik Sekolah Rakyat (SD, SMP, dan SMA/SMK) akan menampung sekitar 1.000 siswa.

“Jika 100 Sekolah Rakyat dibuka dengan kuota 1.000 siswa per sekolah, maka akan ada 100.000 anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang berkesempatan menimba ilmu di Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru nanti,” jelas Agus.

Agus menambahkan, calon siswa akan ditentukan oleh Kemensos bekerja sama dengan pemerintah desa dan dinas sosial setempat. Ia mengimbau agar seleksi calon siswa dilakukan secara ketat.

Di Sekolah Rakyat, seluruh kebutuhan siswa akan ditanggung oleh negara, termasuk seragam, alat tulis, makan, dan tempat tinggal berupa asrama. Sementara itu, fasilitas pendukung lainnya mencakup sarana ibadah, sarana pendidikan, sarana olahraga, laboratorium, dan lain-lain.

Para siswa akan mendapatkan pendidikan karakter, seperti nasionalisme, keagamaan, dan sosial, serta pelatihan keterampilan.

“Jadi ini (Sekolah Rakyat) boarding, sehingga disediakan fasilitas-fasilitas yang unggul,” kata Agus.

Ia berharap Sekolah Rakyat dapat mencetak generasi pintar, berkarakter, dan terampil dari keluarga miskin, sehingga membantu memotong rantai kemiskinan di Indonesia.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement