REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Partai Demokrat masih terus menjajaki partai lain untuk diajak koalisi. Tentu saja, langkah koalisi Demokrat harus lebih dulu menyelesaikan konvensi capres, yang terakhir dihelat pada Ahad (27/4).
Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Marzuki Alie mengatakan, partainya masih terus memantau manuver partai lain soal rencana koalisi. Hal itu dilakukan agar Demokrat tidak tertinggal dalam percaturan Pilpres 2014.
Hanya saja, kata dia, Demokrat lebih condong untuk berkoalisi dengan partai berbasis massa Islam. Pasalnya, Demokrat sudah memiliki pengalaman bekerjasama dengan PKB, PAN, PKS, dan PPP selama 10 tahun di Kabinet Indonesia Bersatu jilid I dan II.
"Koalisi sekarang masih cair, kita ingin melanjutkan koalisi di kabinet agr program pemerintahan bisa terus dilanjutkan," kata Marzuki dalam diskusi 'Persaingan Menuju Istana' di Jakarta, Rabu (3/4).
Menurut dia, sangat terbuka peluang bagi Demokrat untuk menggalang koalisi baru. Dia menyadari, peluang mengusung capres sangat terbuka bagi PDIP, Golkar, dan Gerindra. Kendati begitu, lanjut dia, Demokrat juga masih berpeluang untuk membentuk poros baru.
Kemungkinan besar Demokrat menjafinpelopor untuk merangkul parpol berbasis massa Islam bisa saja terjadi. "Kita ingin koalisi yang demikian, koalisi yang demi masyarakat," ujar ketua DPR itu.
Marzuki menyatakan, opsi lain untuk koalisi dengan tiga parpol tiga beaar juga masih terbuka. Tentu saja pertimbangannya adalah soal peluang meraih kemenangan. "Kita juga harus berpikir pragmatis, koalisi yang harus mampu memenangkan kompetisi. Tetapi, koalisi juga harus ideal demi rakyat."