Selasa 22 Apr 2014 12:50 WIB

Penghitungan Suara di KPU Jabar Diwarnai Aksi Demo

Rep: c30/ Red: Bilal Ramadhan
Rekapitulasi suara (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Rekapitulasi suara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat diwarnai aksi demo dari LSM Gerakan Ganyang Mafia Hukum. Mereka menolak hasil pemilihan umum legislatif 2014 di Jabar karena dinilai penuh kecurangan.

Massa sekitar puluhan orang ini berorasi di Jalan Laswi, tepat di ujung Jalan Garut tempat berlangsungnya rekapitulasi. Mereka membentangkan spanduk besar bertuliskan 'Kinerja KPU dan Bawaslu Buruk/Busuk, Rakyat Tolak Hasil Pemilu Legislatif 2014, Diduga Korup' dan 'Pengadaan Barang dan Jasa Pemilu 2014 Diduga Bermasalah'.

Para pengunjuk rasa menolak dengan alasan banyaknya persoalan yang terjadi dalam penyelenggaraan Pileg 2014. Disebutkan, kasus surat suara tertukar, surat suara yang rusak sebelum dicoblos dan politik uang yang masih terjadi di semua.

"Belum lagi pengadaan barang/jasa yang korup dan banyak bermasalah. Tintanya mudah luntur," kata koordinator Gerakan Ganyang Mafia Hukum, Torkis Parlaungan Siregar, Selasa (22/4). Hingga saat ini, massa masih terus berorasi menyampaikan aspirasinya.

Kepolisian juga nampak berjaga dengan seragam dan senjata lengkap. Dua mobil baracuda juga disiapkan di depan Gedung KPUD Jawa Barat. Pengamanan rekapitulasi suara ini dilakukan tiga lapis penjagaan. Sebanyak 750 personel kepolisian diturunkan dalam penjagaan rekapitulasi kali ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement