REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Tim Serach And Rescue (SAR) Jayapura menghentikan pencarian terhadap Kristo, warga Tanah Hitam yang hilang sejak Minggu (20/4), setelah korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di Pantai Base-G, Senin, pukul 12.15 Wit.
"Jadi pada pukul 12.15 Wit Tim SAR telah menemukan Kristo, korban yang terseret arus gelombang laut di pantai Base-G dalam keadaan tidak bernyawa lagi," kata Kasie Ops Tim SAR Jayapura Sunarto kepada Antara lewat telepon seluler, Senin.
Kristo, warga Tanah Hitam, itu ditemukan tidak jauh dari TKP di sekitar Pantai Base-G. "Setelah ditemukan, korban langusng dievakuasi ke RSUD Dok II Jayapura guna penanganan selanjutnya dan keluarga korban telah menunggu disana," katanya.
Untuk itu, Sunarto menegaskan bahwa pencarian warga hilang di Pantai Base-G resmi ditutup. "Kami sudah menarik semua personel dan alat-alat pencarian. Pencarian resmi ditutup," katanya.
Berkaca dari pengalaman pencarian warga hilang di salah satu lokasi wisata pantai yang ada di Kota Jayapura, Sunarto mengimbau agar ke depannya, warga yang ada di ibu kota Provinsi Papua dan sekitarnya agar lebih berhati-hati saat berliburan atau bertamasya ke pantai, sungai dan danau.
"Saya mengimbau agar warga di Kota Jayapura dan sekitarnya agar lebih mengutamakan keselamatan saat sedang bertamasya atau pun para nelayan yang akan melaut, untuk memperhatikan faktor cuaca dan kesiapan alat-alat kerja," katanya mengimbau.
Pantai Base-G merupakan salah satu tempat wisata yang ada di Ibu Kota Provinsi Papua yang terletak di bagian utara daerah itu. Pada zaman Perang Dunia Ke II, Base-G merupakan salah satu tempat pendaratan tentara sekutu di Pasifik Selatan.
Dan seiring perkembangan waktu, Base-G menjadi salah satu destinasi wisata andalan di provinsi paling timur Indonesia.