Jumat 13 Sep 2024 19:38 WIB

BMKG Imbau Waspada Gelombang Tinggi di 4 Wilayah

Gelombang tinggi yang dimaksud mencapai ketinggian hingga 2,5 meter.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Gelombang (ilustrasi). BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Maluku Utara, mengimbau seluruh pengguna transportasi laut untuk mewaspadai terjadinya gelombang tinggi pada empat wilayah.
Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Gelombang (ilustrasi). BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Maluku Utara, mengimbau seluruh pengguna transportasi laut untuk mewaspadai terjadinya gelombang tinggi pada empat wilayah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Maluku Utara, mengimbau seluruh pengguna transportasi laut untuk mewaspadai terjadinya gelombang tinggi pada empat wilayah. Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate, Zaky Alin Nuary di Ternate, Jumat (13/9/2024), meminta agar waspada terjadi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter pada empat wilayah di perairan Loloda, Batang Dua, perairan Obi, serta perairan Morotai dan sekitarnya akibat peningkatan kecepatan angin

Hal ini akibat adanya siklon tropis Bebinca di perairan Samudera Pasifik yang bergerak ke arah Barat Laut, mengakibatkan dampak secara tidak langsung berupa peningkatan kecepatan angin di wilayah Maluku Utara mencapai sekitar 45 km/jam dan peningkatan ketinggian gelombang di perairan setempat, pada 13 hingga 17 September 2024. Dia menyebut potensi angin kencang berpeluang terjadi di kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Pulau Morotai, Kepulauan Sula, dan Kepulauan Taliabu.

Tinggi gelombang 2,5 meter berpeluang terjadi di penyeberangan Ternate – Loloda, penyeberangan Ternate – Morotai, penyeberangan Ternate – Sofifi, penyeberangan Ternate-Sidangoli, penyeberangan Ternate - Jailolo, penyeberangan Ternate - Batang Duabitung, dan penyeberangan Ternate - Bacan - Obi - Sanana. Untuk itu pihaknya meminta masyarakat mengurangi aktivitas dan menjauhi area pepohonan tua atau rawan tumbang.

"Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di sekitar perairan Maluku Utara dan daerah sekitar, khususnya yang tercantum dalam daftar peringatan dini di atas harap mempertimbangkan kondisi tersebut," ujarnya.

Dia juga berharap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter), kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tnggi getombang di atas 2,5 meter), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter). "Kami meminta kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata dia.

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Kelas II Ternate Sugandi menyatakan akibat gelombang tinggi, aktivitas pelayaran rute Ternate-Jailolo pp tidak izinkan berlayar, karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan adanya aktivitas pelayaran akibat gelombang tinggi di perairan tersebut. Pihaknya menutup aktivitas pelayaran itu karena adanya laporan BMKG setempat tinggi gelombang berpeluang 2,5 meter di perairan antara Ternate dan Jailolo tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement