Ahad 13 Apr 2014 19:54 WIB

8.807 Pelajar di Purwakarta Siap Hadapi UN

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Hazliansyah
Persiapan ujian nasional (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Persiapan ujian nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mencatat ada 8.807 siswa setingkat SMA yang akan mengikuti ujian nasional (UN). Ribuan siswa ini akan ikut UN terhitung Senin (14/4) sampai Rabu (16/4). 

Kabid Pendidikan Menengah Disdikpora Purwakarta, Diaudin, mengatakan, ribuan siswa peserta UN itu merupakan pelajar dari 80 sekolah formal. Mereka terbagi dalam tiga jurusan berbeda. Yakni 2.935 siswa di 21 sekolah tercatat sebagai peserta UN dari SMA. Kemudian, 4.559 merupakan pelajar dari 36 SMK. Sisanya 1.313 merupakan siswa Madrasah Aliyah (MA) yang ada di 23 MA di Purwakarta.

"Kami yakin, ribuan siswa ini sudah siap fisik dan mental untuk ikut UN," ujar Diaudin, kepada Republika, Ahad (13/4).

Karena beberapa bulan sebelum pelaksanaan UN, para siswa ini telah mengikuti berbagai bimbingan belajar. Bahkan sepekan jelang UN banyak dari mereka yang menggelar doa bersama. 

Untuk soal UN, pihaknya memastikan tidak akan ada kebocoran. Bahkan untuk memerketat pengamanan, pihaknya telah bekerjasama dengan kepolisian setempat.

Aparat kepolisian akan mengawal distribusi soal UN hingga ke sekolah-sekolah. Hari ini, soal sudah terdistribusi ke semua rayon. Yakni untuk SMA rayonnya di SMAN 1 Purwakarta. Sedangkan soal UN SMK, rayonnya ada di SMKN 2 Purwakarta. Untuk soal UN MA, rayonnya ada di MAN Purwakarta. 

Adapun mata pelajaran yang akan diujikan, untuk SMA jurusan IPA adalah Bahasa Indonesia, Biologi, Matematika, Kimia, Bahasa Inggris dan Fisika. Untuk SMA jurusan IPS, yakni Bahasa Indonesia, Geografi, Matematika, Sosiologi, Bahasa Inggris dan Ekonomi. SMA jurusan bahasa, yakni pelajaran Bahasa Indonesia, Sastra Indonesia, Bahasa Asing, Matematika, Bahasa Inggris dan Antropologi. 

"Untuk SMK, adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Teori Kejurusan," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement