REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK-- Pengamat politik Agus Sutisna menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sangat tepat menunjuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi untuk menjadi calon presiden periode 2014-2019.
"Penunjukan Jokowi calon presiden (Capres) itu berdasarkan situasi politik dan publik yang berkembang saat ini," kata Agus Sutisna di Lebak, Jumat.
Ia mengatakan, Megawati Sokarnoputri hal wajar menunjuk Jokowi menjadi capres karena sosok Jokowi begitu disenangi publik juga media terus "memback up". Selain itu situasi politik dan publik yang berkembang bahwa hasil survei Gubernur DKI Jakarta cukup tinggi dan mengalahkan Surya Paloh dan Prabowo Subianto.
Karena itu, sosok Jokowi sangat tepat menjadi capres, adapun kemampuan mereka teruji atau tidak itu nomor sekian. Penunjukan capres itu berdasarkan keputusan partai dan mau tidak mau Jokowi harus menaati keputusan partai tersebut.
Permasalahan Jokowi ditunjuk capres bukan tidak ada dari kader PDI Perjuangan lainnya. Namun, Megawati melihat sosok Jokowi sebagai publik figur yang disenangi masyarakat bahkan mengalahkan sekaliber Ketua Umum PDIP.
"Saya kira tidak salah Megawati menunjuk Jokowi menjadi capres karena disenangi masyarakat banyak itu," kata dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) La Tansa Mashiro.
Menurut dia, saat ini masyarakat DKI Jakarta banyak yang menolak Jokowi menjadi capres, termasuk para kaum waria dan masyarakat marjinal. Sebab permasalahan pembangunan Jakarta belum tuntas, seperti banjir, kemacetan, dan permukiman kumuh.
Pemerintahan Jokowi dinilai berhasil memimpin DKI Jakarta diantaranya sekolah gratis melalui program buku pintar, kartu sehat dan penataan kota. Selain itu juga dalam tubuh pemerintahan adanya pembenahan birokrasi untuk mengantisipasi tindakan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).
"Megawati menunjuk Jokowi capres sangat serius dan kesepakatan partai karena ia memiliki keunggulan dibandingkan kader-kader lainya," katanya.