Jumat 04 Apr 2014 14:10 WIB

Moeldoko: TNI Tidak Memberi Pengamanan Khusus untuk Capres

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengikuti latihan pengamanan tamu negara jelang KTT Bali Democracy Forum (BDF) 2012, di Parkir Timur Senayan Jakarta, Selasa (23/10).
Foto: Antara Foto/Yudhi Mahatma
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengikuti latihan pengamanan tamu negara jelang KTT Bali Democracy Forum (BDF) 2012, di Parkir Timur Senayan Jakarta, Selasa (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak memberikan pengaman khusus terhadap peserta pemilihan presiden. Meksi ada ada pemberitahuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan ada ancaman terhadap capres potensial 2014 nanti.

Disampaikan Kepala Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, sesui tugas dan fungsinya, TNI hanya mengamankan presiden dan wakil presiden sampai setelah tidak menjabat sebagai presiden dan wakil presiden. 

"Jadi TNI belum memiliki tugas mengamankan capres," katanya dalam sesi tanya jawab bersama wartawan saat coffee morning di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (4/4).

Kata Moeldoko, pengamanan presiden beserta wakilnya, setelah tidak menjabat lagi presiden dan wakil presiden sudah dilakun dari dulu. Kata dia, himbau dari Presiden SBY terkait adanya ancaman memang benar disampaikan pada rapat kabinet. 

"Memang benar bahwa dalam sidang kabinet 3 hari lalu disampaikan. Ini jadi perhatian pak presiden," ujarnya.

Sampai saat ini, meski sudah diimbau ada ancaman anarkis terhadap capres, kata Moeldoko, Presiden tidak meminta TNI untuk mengamankan para capres yang menjadi peserta pilpres 2014. 

"Tetapi bukan berarti kami tidak mau tahu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement