REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua menggilir penugasan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) setiap enam bulan sekali.
"Hal ini agar prajurit yang melaksanakan tugas Satgas Pamtas tetap fresh dan tidak mengalami kejenuhan, sehingga dalam menjalankan tugas di lapangan dapat melaksanakan tugas dengan baik," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Antara di Sentani, Kamis.
Sebelum memasuki pos-pos, Satgas Pamtas akan mendapatkan pembekalan terlebih dahulu tentang situasi Papua secara umum maupun secara khusus baik geografi, demografi maupun kondisi sosial, sehingga dalam melaksanakan tugas di lapangan nantinya bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan di sekitar tempat penugasannya.
"Setelah selesai mendapatkan pembekalan-pembekalan, Satgas Pamtas tersebut baru masuk ke pos-pos yang telah ditentukan oleh Komando atas untuk melaksanakan tugas Pamtas RI-PNG (Papua Nugini) di wilayah sesuai pembagian tugas masing-masing," urainya.
Ia menuturkan pihaknya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas segala dharma bakti yang telah diberikan prajurit selama penugasan di wilayah Papua.
Hal ini patut disampaikan, karena selama melaksanakan tugas di wilayah Papua tidak ada pelanggaran yang dapat mempengaruhi citra TNI di tengah masyarakat dan para prajurit telah mengimplementasikan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.
"Prajurit juga mampu berinteraksi langsung di lingkungan masyarakat dengan mengadakan pendekatan dan komunikasi sosial yang baik, sehingga terwujudnya situasi keamanan yang kondusif," tukasnya.
Menurut dia, apa yang dikerjakan selama ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas negara yang tidak semua prajurit mendapatkan kesempatan, tentunya semua pihak menyadari beban tugas, tingkat kesulitan dan beratnya kondisi selama menjalankan tugas.
"Meskipun demikian, saya harapkan tidak satu prajurit pun yang menepuk dada dengan keberhasilan tugas, karena prajurit TNI memang disiapkan untuk menghadapi setiap situasi dan kondisi apapun dalam rangka mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, jadikanlah pengalaman tersebut sebagai penambah motivasi dan sarana memperbaiki diri guna menghadapi tugas-tugas pada masa mendatang.
Kepada pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan semua pihak yang telah turut membantu kelancaran dan keberhasilan tugas ini disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya, kiranya dukungan dan kerja sama yang baik ini dapat diteruskan kepada setiap prajurit TNI yang melaksanakan tugas di daerah ini.
Sebelumnya, Yonif 642/KPS dan Yonif 126/KC yang telah selesai melaksanakan tugas sebagai Satgas Pamtas di wilayah Keerom akan kembali ke "home base" masing-masing dan digantikan dengan Yonif 623/BWU dan Yonif 515/UTY sebagai Satgas Pamtas RI-PNG di wilayah Kolakopsrem 172/PWY.