Kamis 27 Mar 2014 16:50 WIB

Jepang Beri Jakarta Tiga Mesin Pompa Baru

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau Rumah Susun Tanah Tinggi (Rustanti), Johar Baru, Jakarta, Jumat (26/10). Melalui Dinas Perumahan DKI Jakarta, Jokowi berjanji melakukan perbaikan beberapa pompa air dan pengecatan ulang Rustanti ini pada Senin (29/
Foto: Antara Foto/Dhoni Setiawan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau Rumah Susun Tanah Tinggi (Rustanti), Johar Baru, Jakarta, Jumat (26/10). Melalui Dinas Perumahan DKI Jakarta, Jokowi berjanji melakukan perbaikan beberapa pompa air dan pengecatan ulang Rustanti ini pada Senin (29/

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hari ini meresmikan pengoperasian tiga mesin pompa di Rumah Pompa Timur Waduk Pluit, Jakarta Utara. Rumah pompa tersebut telah direkontruksi menggunakan dana hibah dari pemerintah Jepang.

Jokowi bercerita, pada 2012 lalu, empat mesin pompa di Rumah Pompa Barat Waduk Pluit terendam banjir. Karena empat mesin pompa tak berfungsi, tiga pompa lainnya yang berada di rumah pompa timur Waduk Pluit ikut terendam dan tak bisa berfungsi. Akibatnya, sebagian besar wilayah Jakarta dilanda banjir, termasuk Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin serta Istana Negara.

Setelah peristiwa itu, pemerintah pusat mengajukan usulan kepada pemerintah Jepang untuk melakukan rekontruksi rumah pompa timur agar dapat berfungsi kembali. "Karena rumah pompa Waduk Pluit ini sangat berarti bagi Jakarta. Kalau mesin pompanya mati, Jakarta bisa terendam," kata dia.

Jokowi mengatakan, Waduk Pluit menampung sebagian besar aliran sungai yang ada di Jakarta. Mulai dari Sungai Ciliwung, Pakin, dan Cideng. Apabila air di waduk sudah penuh, maka pompa akan membuang air dari waduk ke laut.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan, dana yang dikucurkan oleh pemerintah Jepang untuk proyek ini yaitu 1,6 miliar yen. Menurut Hermanto, pembangunan proyek ini sudah dimulai sejak Maret 2012.

Lebih lanjut, dia mengatakan, tiga mesin pompa yang dibangun pemerintah Jepang memiliki kapasitas 15 meter kubik per detik. Jika ditambah dengan kapasitas pompa di rumah pompa barat dan timur, maka kapasitas pompa seluruhnya 49 meter kubik per detik.

Sementara, air yang masuk ke Waduk Pluit 34 meter kubik per detik. Sehingga, bisa disimpulkan kapasitas pompa lebih besar dibandingkan air yang masuk. "Rumah pompa ini bisa melindungi wilayah sejauh 34 kilometer, termasuk istana," kata Hermanto.

Menteri Luar Negeri Jepang Norio Mitsuya mengatakan, pada waktu ia berkunjung ke Jakarta tahun lalu, jalanan depan kantor Kedutaan Besar Jepang terendam banjir. Ia pun mengaku, sampai harus membatalkan sebuah acara gala dinner lantaran Jakarta terendam. "Mudah-mudahan setelah ada pompa ini Kedutaan Besar Jepang tidak banjir lagi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement