REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Insiden belum bayar rawon setan oleh rombongan Menpora Roy Suryo ketika berkunjung ke Jawa Timur, kemarin disikapi oleh Kemenpora. Staf khusus Menpora, Heru Nugroho merasa pemberitaan media terkait insiden rawon setan terkesan memojokkan bosnya.
"Saya menyayangkan peristiwa makan rawon setan yang publikasinya sedemikian menyudutkan Menpora ini," kata Heru, Senin (24/3).
Padahal, kata Heru, posisi Menpora dan rombongan pada saat itu adalah sebagai tamu undangan Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Jawa Timur. Namun, karena terjadi miskomunikasi, malah kredibilitas Menpora yang jadinya tercoreng.
"Kasus ini sesungguhnya merupakan tanggung jawab Dispora Jatim, tapi Menpora yang terkena getahnya," ujarnya. Roy Suryo juga telah meminta maaf kepada publik, atas insiden rawon setan yang terjadi saat berkunjung ke Kota Surabaya, Ahad (23/3)
Caleg Partai Demokrat itu mengaku terperangah, setelah mengetahui nasi rawon yang dimakannya saat diundang Dispora Jatim tersebut, tak langsung dibayar.
"Terus terang, saya sangat kaget. Karena tidak seharusnya ada hal-hal seperti ini. Seharusnya, masalah seperti ini, sudah dibereskan protokol lokal," kata Roy.
Dia menceritakan kronologis kejadian. Setiba di Surabaya, ia diajak makan di warung "Rawon Setan" di Jalan Embong Malang, oleh staf Dispora Surabaya dan Jatim, Ahad pukul 11.00 WIB.
"Suasana ketika makan, sangat normal. Bahkan, sebelum pulang, saya sempat pamit, dan semua mendengar, dijawab 'sampun, sampun, beres'. Jadi, kalau ada info seperti itu, saya justru berterimakasih. Karena mungkin, ada kelewatan dari level protokol yang tadi mengantar, termasuk dari staf Dispora Surabaya yang mengajak," bebernya.
Meski begitu, Roy tetap meminta maaf kepada pemilik warung maupun khalayak atas adanya insiden tersebut. "Sekali lagi, meski saya sama sekali tidak menyangka kejadian tersebut, karena saya hanya diajak makan, tapi maaf atas insiden tersebut,"ujarnya.