Selasa 18 Mar 2014 15:57 WIB

Banjir Bandang Landa Sejumlah Desa di Bojonegoro

Residents of Bojonegoro in East Java save their belongis during the flood caused by overflowing Bengawan Solo.
Foto: Antara/Aguk Sudarmojo
Residents of Bojonegoro in East Java save their belongis during the flood caused by overflowing Bengawan Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Sejumlah desa yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), dilanda banjir bandang yang disebabkan hujan di wilayah selatan dengan kerugian mencapai Rp 288 juta lebih dalam sebulan terakhir.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Moelyono, Selasa (18/3), mengatakan banjir bandang yang melanda wilayah selatan yaitu di Kecamatan Sekar, Margomulyo, Balen, Temayang dan Sukosewu, tidak terlalu parah.

Namun, menurut dia, dampak banjir bandang yang menerjang sekitar 450 rumah warga di daerahnya tersebut menimbulkan kerugian mencapai Rp 288 juta lebih, karena ada 62 rumah di Desa Klino dan Bobol, Kecamatan Sekar, yang rusak berat dan ringan.

Selain itu, katanya, banjir bandang juga merusak tanaman padi seluas 85 hektare dan palawija 45 hektare di Desa Kebungbondo, Ngadiluhur dan Kabunan di Kecamatan Balen serta di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang.

"Ketinggian air banjir bandang yang melanda jalan desa, kecamatan dan kabupaten tidak terlalu tinggi. Hanya dalam beberapa jam banjir surut kembali," jelasnya.

Ia mencontohkan ketinggian air banjir bandang yang terjadi dua hari terakhir di Kecamatan Balen dan Sukosewu, paling tinggi di jalan raya hanya sekitar 10 sentimeter. "BPBD terus melakukan pemantauan ancaman banjir bandang di wilayah selatan, sebab hutan di wilayah selatan rata-rata sudah gundul," ujarnya.

Ia menjelaskan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir bandang dan luapan Bengawan Solo akan dilakukan sampai Maret. Apalagi, katanya, sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengenai curah hujan di daerahnya yang berpotensi menimbulkan banjir terjadi sampai Maret.

"Kami tetap membuka posko secara internal dalam menghadapi ancaman banjir. Kalau memang ancaman banjir semakin meningkat posko bersama yang melibatkan berbagai instansi terkait akan dibuka kembali," paparnya.

Dimintai konfirmasi, Kasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo Mucharom, meminta masyarakat mewaspadai kemungkinan ancaman banjir bandang yang sewaktu-waktu bisa terjadi akibat meluapnya Kali Pacal.

"Kali Pacal di willayah selatan berpotensi menimbulkan banjir bandang kalau sewaktu-waktu di wilayah selatan terjadi hujan lebat, sebab Waduk Pacal sudah penuh, sehingga saat ini airnya melimpas ke Kali Pacal," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement