REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU --Abrasi terus menggerus pesisir pantai di Kabupaten Indramayu. Untuk mengatasi kondisi tersebut, Pemkab Indramayu telah menanam 4 ribu hektare tanaman mangrove.
"Jumlah itu merupakan akumulasi sejak 2003 sampai 2013," ujar Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Indramayu, Joko Pramono, akhir pekan kemarin.
Joko mengungkapkan, jika dibandingkan dengan wilayah lain yang ada di Jawa Barat, maka luas lahan tanaman mangrove di Kabupaten Indramayu itu tergolong paling besar. Jumlah itupun baru sebatas di lahan yang berada di luar wilayah Perhutani.
Joko menyatakan, setiap tahun, dinas yang dipimpinnya memang memiliki anggaran untuk penanaman mangrove, minimal seluas 200 hektare. Jumlah itu akan bertambah dengan adanya penanaman mangrove yang dilakukan sebuah perusahaan melalui kegiatan corporate social responsibility-nya.
Namun, Joko mengakui, upaya penanaman pohon mangrove setiap tahunnya itu bukan berarti luasan penanamannya selalu bertambah. Dia menyatakan, seringkali penanaman yang dilakukan di lokasi lahan mangrove merupakan eksisting dari pohon yang mati.
"Contohnya saat banjir besar melanda Indramayu pertengahan Januari lalu, banyak tanaman mangrove yang hanyut terbawa banjir," tutur Joko.
Joko menambahkan, meski upaya penanaman pohon mangrove telah dilakukan setiap tahun, namun belum dilakukan secara massif. Menurutnya, penanaman secara intens itu baru sebatas di beberapa titik saja. Seperti misalnya di Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Desa Ilir dan Bulak, Kecamatan Kandanghaur, Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu serta Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi.
"Di wilayah yang abrasinya paling parah, seperti di Sukra dan Eretan Kulon, malah tidak ada penanaman pohon mangrove," kata Joko. Dia mengungkapkan, di wilayah tersebut, upaya mengatasi abrasi dilakukan melalui pembuatan tembok penahan ombak.
Seperti diketahui, abrasi yang menggerus pesisir pantai Kabupaten Indramayu, semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data dari Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, dari 147 km panjang garis pantai Indramayu, 60 persen di antaranya tergerus abrasi.
Adapun pesisir pantai yang tergerus abrasi itu, di antaranya tersebar di Kecamatan Juntinyuat, Krangkeng, Indramayu, Pasekan, Losarang, Kandanghaur, Sukra dan Patrol.