REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ratusan hektare lahan padi tadah hujan milik petani di Desa Jayapura, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jabar, mengalami gagal panen akibat kekeringan.
Akibatnya ratusan petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah karena irigasi yang biasa mengairi areal peswahan di wilayah tersebut mengering ditambah curah hujan yang kurang di wilayah tersebut.
"Sekitar 120 hektare lahan padi di desa ini gagal panen, setelah mengalami kekeringan, akibat tidak turunya hujan selama kurang lebih satu bulan terakhir.
Sebagian besar padi yang sudah berusia tua mengering," kata Bunyamin salah seorang petani warga Kampung Sinar Alam, Senin.
Dia menjelaskan, seharusnya padi yang sebagian mulai menguning itu, dalam hitungan minggu sudah bisa dipanen namun tidak turun hujan sejak tiga pekan terakhir membuat bulir padi tidak sempurna, sebagian besar tanama padi mengering dan menghitam.
"Kami tidak tahu harus bagaimana, harapan kami semuanya sirna karena panen gagal dan hutang menumpuk. Hanya sebagian kecil padi yang mungkin masih bisa dipanen, namun tidak dapat menutup kebutuhan sehari-hari, " keluhnya.
Saat ini dia dan ratusan petani lainnya di wilayah tersebut, berharap mendapat perhatian dari dinas terkait di Pemkab Cianjur, dapat membantu meringankan petani yang saat ini merugi dan terlilit hutang.
Sementara itu, Lepi Firmasyah Anggota Komisi II DPRD Cianjur, berjanji akan segera meminta dinas pertanian segera turun kelapangan dan memperhatikan kondisi petani di wilayah selatan yang gagal panen itu.
"Saya meminta dinas pertanian turun tangan, memberikan bantuan jangka pendek dan memikirkan penanganan jangka panjang atas lahan pertanian tersebut, seperti membangun irigasi sebagai solusi untuk mengairi lahan pertanian itu," katanya singkat.