Ahad 02 Mar 2014 19:59 WIB

BPBD Padang Imbau Masyarakat Waspada Kebakaran

Kebakaran, ilustrasi
Kebakaran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kota Padang, Sumatera Batrat, mengimbau masyarakat mewaspadai bahaya kebakaran di daerah itu, mengingat tingginya tingkat kebakaran dalam dua bulan terakhir.

Kepala BPBD dan Damkar Kota Padang Budi Erwanto di Padang, Minggu, mengatakan, dengan tingginya angka kebakaran dalam dua bulan terakhir, BPBD mengimbau masyarakat agar lebih mewaspadai bahaya kebakaran, baik yang tinggal di perumahan, ataupun dalam pembukaan lahan, mengingat suhu udara di daerah ini, memungkinkan kebakaran lebih mudah terjadi.

"Kita mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran, saat memasuki musim panas ini, sebab suhu yang ada sekarang dapat memicu cepatnya timbul percikan api, yang mengakibatkan kebakaran," kata Budi.

Ia menambahkan, salah satu imbauan dari BPBD dan Damkar untuk menghindari terjadinya kebakaran pada saat suhu udara seperti ini adalah menghindari penumpukan bahan-bahan yang mudah terbakar, serta memperhatikan perlengkapan elektronik yang mudah meleleh karana panas yang dapat menimbulkan api.

Berdasarkan data BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) setempat dalam dua bulan terakhir, rentang Januari hingga akhir Februari 2014, telah terjadi 40 kasus kebakaran, dengan total kerugian meteril mencapai Rp3,8 miliar.

Kebakaran di daerah itu, didominasi akibat hubungan arus pendek, kemudian juga kesalahan manusia. Kebakartan tersebut tidak hanya terjadi di pemukiman penduduk namun juga terdata adanya kebakaran lahan.

Sehubungan dengan itu, BPBD dan Damkar juga meminta agar masyarakat selalu memeriksa kondisi rumah sebelum berpergian, dan mematikan semua alat yang dapat menyebabkan terjadinya percikan apai, seperti kompor, setrika, dan alat elektronik lainnya.

"Melihat tingginya angka kebakaran didaerah ini, tentu kita khawatir jika masyarakat tidak waspada terhadap suhu panas ini, kebakaran pada tahun ini juga dapat meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement