Senin 17 Feb 2014 15:00 WIB

Menlu Marty Akui Kesulitan Merespons Penyadapan Australia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Fakhruddin
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA.CO.ID
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa mengatakan kasus penyadapan oleh Australia yang diberikan kepada Amerika telah menarik perhatian dunia. Ia mengaku bingung menanggapi kasus penyadapan ini.

"Saya sedikit bingung dan sepertinya cukup sulit, untuk mengaitkan antara udang dan dampak hubungannya dengan keamanan Australia," katanya, Senin (17/2).

Menurutnya, komentar pihak Australia yang mengatakan ingin melindungi rakyatnya tidak dapat dipahami. "Untuk itu saya tidak langsung merespon," lanjutnya.

Marty pun mengatakan bahwa seharusnya hubungan Indonesia dan Australia, sebagai negara tetangga, harus dijaga. "Kita seharusnya tidak saling melawan satu sama lain, kita seharusnya saling mendengar dan bukan saling memata-matai," kata Marty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement