Rabu 12 Feb 2014 12:59 WIB

Hayono Isman Sebut Indonesia Lebih Manusiawi dari Australia

Hayono Isman
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Hayono Isman

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Peserta konvensi capres Partai Demokrat Hayono Isman menyatakan pemerintah Indonesia lebih manusiawi dibanding Australia. Pernyataan ini terkait insiden pengusiran imigran gelap yang mencari suaka politik ke perairan Indonesia.

"Kita sesalkan Australia tidak mempedulikan nyawa pengungsi. Karena kalau kita tolak mereka bisa mati di tengah laut," kata Hayono di Surabaya Rabu (12/2).

Ia mengatakan, tujuan utama imigran gelap itu mencari suaka kepada pemerintah Australia. Sehingga Indonesia bukan sasaran yang dituju.

Hayono pun menyebut pemerintah Australia telah melanggar piagam internasional soal hak asasi manusia berdasarkan Konvensi Pengungsi 1951.

Australia dinilai melanggar kewajiban hukum internasional. Padahal negara kangguru itu terikat terhadap Konvensi dan berkewajiban melindungi setiap pengungsi yang ada di perairannya.

Akibat pengusiran imigran itu, tambahnya, maka Indonesia terkena dampak dari sisi anggaran dan sosial. "Jadi harus ada solusi yang jelas bagaimana mengatasi masalah imigran gelap itu. Karena masalah Australia ini menjadi persoalan Indonesia," ujar anggota Komisi I DPR tersebut.

Pemerintah Indonesia, menurut Hayono, sudah tegas menghormati hak asasi manusia. Bahkan, lebih baik dari aspek kemanusiaan dengan menerima pengungsi gelap yang memiliki tujuan ke Australia.

Hayono percaya kemenlu Indonesia dapat membicarakan polemik pengungsi pencari suaka tersebut dengan Australia secara intensif dan berkelanjutan. Agar ada solusi Indonesia tidak terkena masalah pengungsi gelap tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement